- Kesehatan Mental dan Emosional: Korban bullying dapat mengalami stres, kecemasan, depresi, dan bahkan memiliki pemikiran untuk bunuh diri.
- Kesehatan Fisik: Bullying juga dapat menyebabkan cedera fisik dan gangguan kesehatan seperti sakit kepala, gangguan tidur, dan penurunan berat badan.
- Prestasi Akademik: Korban bullying cenderung mengalami penurunan prestasi akademik karena sulit untuk berkonsentrasi dan belajar.
- Isolasi Sosial: Bullying dapat membuat korban merasa terisolasi, sulit untuk membentuk hubungan sosial yang sehat, dan kehilangan kepercayaan diri.
Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi bullying meliputi program pencegahan dan penanganan menggunakan intervensi pemulihan sosial (rehabilitasi). Dilakukan secara menyeluruh dan terpadu, dimulai dari anak, keluarga, sekolah dan masyarakat.
Mengatasi bullying dapat dengan pencegahan melalui berbagai pemahaman, sikap anak jika mengalami situasi bullying dengan cara :
- Mampu mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya bullying
- Mampu melawan ketika terjadi bullying pada dirinya
- Mampu memberikan bantuan ketika melihat bullying terjadi (melerai/mendamaikan, mendukung teman dengan mengembalikan kepercayaan, melaporkan kepada pihak sekolah, orang tua, tokoh masyarakat)
Perlu diingat, ketiga hal cara mengatasi bullying di sekolah dapat dilakukan oleh anak, jika memang sudah diberi bekal dan pengertian dari Orang tua, sehingga anak akan lebih merasa berani melakukan hal tersebut.***