Portal Kudus - Kualitas udara menjadi faktor pendukung kesehatan masyarakat, namun beberapa pekan terakhir terjadi penurunan kualitas udara akibat polusi. Disini dapat dibaca informasi mengenai penyebabnya.
Tingginya kepadatan penduduk, pertumbuhan industri, dan mobilitas yang tinggi telah menyebabkan polusi udara menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan di Jakarta.
Tidak dipungkiri dengan menyandang kota metropolitan, Jakarta menjadi barometer perkembangan industri di Indonesia. Sehingga peket lengkapnya sebagai penyumbang polusi udara, berikut beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap polusi udara di Jakarta antara lain adalah seperti ini.
Transportasi: Jumlah kendaraan bermotor yang tinggi dan kemacetan lalu lintas di Jakarta adalah penyumbang utama polusi udara. Emisi gas buang dari kendaraan, termasuk partikel debu halus dan bahan kimia beracun, menciptakan kualitas udara yang buruk.
Industri: Pertumbuhan industri di Jakarta, terutama sektor manufaktur dan produksi, menyebabkan pelepasan zat-zat beracun dan polutan udara lainnya ke atmosfer.
Pembakaran Sampah: Metode pembuangan sampah yang tidak tepat, seperti pembakaran sampah terbuka, juga berkontribusi pada emisi partikel berbahaya.
Pembangunan Konstruksi: Aktivitas konstruksi yang berlangsung terus-menerus menghasilkan debu dan polutan udara lainnya.
Seperti diketahui bersama, dalam beberapa tahun sebelumnya Pemerintah Provinsi Jakarta telah mengeluarkan aplikasi untuk mendetaksi adanya peningkatan polusi udara.
Seperti aplikasi seperti IQAir AirVisual Kualitas udara yang dapat didownload melalui play.google.com ini menjadi salah satu diantara beberapa alat-alat untuk mendeteksi kualitas udara di Jakarta.
Baca Juga: Buktikan Totalitas, Aurel Hermansyah Bersiap Streaming di Shopee Live Biar Makin Cuan
Polusi udara merupakan tantangan yang kompleks dan serius, tidak hanya terjadi di Jakarta, namun kota-kota besar Provinsi lain di Indoensia juga menghadapi hal serupa. Akantetapi upaya-upaya untuk mengatasi masalah ini harus terus dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat.***