Inilah yang dimaksud dengan tangisan diam, karena ia hanya bisa menangis dalam diam, dan bukan menangis dengan menumpahkan air mata yang bisa dilihat oleh orang lain.
Secara psikologis, seseorang yang terlalu sering menangis dengan cara seperti ini merupakan orang yang paling sakit hati, karena ia tak bisa menumpahkan perasaannya secara langsung melalui air mata (memendam dalam hati).
Hal ini tentu berbeda dari seseorang yang dapat menangis dengan cara mencurahkan air mata.
Seseorang yang bisa mengeluarkan air mata, biasanya adalah orang yang dapat menyembuhkan hatinya sendiri dan akan merasa tenang usai menangis.
Pernahkah anda menangis dengan mengeluarkan air mata dalam waktu yang relatif lama? Jika pernah, sesudah menangis, anda biasanya akan merasa lelah dan mengantuk.
Di sisi lain, anda juga merasa lega usai mencurahkan air mata, sebab segala hal yang ada di lubuk hati anda seolah-olah keluar melalui air mata dan mental anda akan menjadi kuat setelahnya.
Sedangkan orang yang sulit untuk mengeluarkan air mata, dan sering menangis dalam diam (silent cries), perasaan sakit yang dirasakan akan selalu terpendam dalam hati. Secara psikologis, hal ini tentu saja tidak baik untuk kesehatan mental.
Di sisi lain, perlu diingat juga bahwa terlalu sering menangis dengan mengeluarkan air mata bukan berarti mental anda selalu sehat.
Jika frekuensinya terlalu sering, kemungkinan besar anda memang memiliki beban hidup atau pikiran, perasaan, dan juga keinginan yang belum tercapai.