Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 229 Aktivitas Individu Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

- 26 Agustus 2022, 10:04 WIB
SOAL dan Kunci Jawaban SMP
SOAL dan Kunci Jawaban SMP /tangkapan layar/
Portal Kudus - Kunci jawaban IPS kelas 9 bukan menjadi satu-satunya referensi menjawab soal. Namun sebagai latihan mandiri tentang seberapa paham siswa memahami materi. Misalnya saja uji kompetensi bab tentang perdagangan internasional. 
 
Soal yang dikutip artikel ini dari buku paket pdf kemendikbud IPS kelas 9 untuk SMP dan MTs k13 aktivitas individu halaman 229. Selain soal, kunci jawaban IPS juga akan dibahas. 
 
 
Artikel ini akan menjawab soal secara analitis. Bahkan kunci jawaban IPS kelas 9 ini bersifat uraian yang fungsinya sebagai latihan mandiri anak tentang materi perdagangan internasional. Halaman 229 berupa uraian untuk menguji kompetensi. 
 
Sebelum menjawab soal, tentunya diharapkan menjadi latihan belajar untuk lebih mendalami materi yang disampaikan.
 
Kunci jawaban ini dikutip dari Mu'ayyadah alumni IAIN Kudus. Adapun kunci jawaban IPS halaman 229 aktivitas individu adalah sebagai berikut:
 
 
Aktivitas Individu
 
1. Cermati kembali uraian mengenai upaya diplomasi yang dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan 
2. Jelaskan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan upaya tersebut pada kolom berikut!
Perundingan Linggajati 
Perundingan Renville
Perundingan Roem–Royen 
Konferensi Meja Bundar 
 
Jawaban
 
 
A. Perundingan Linggarjati 
 
Merupakan perundingan antara Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan di Linggajati, Kuningan, Jawa Barat. Dilaksanakan pada tanggal 10 November 1946. Perundingan ini menghasilkan beberapa kesepakatan yang ditandatangani secara resmi oleh kedua negara pada tanggal 25 Maret 1947. 
 
Delegasi Indonesia: Sutan Syahrir. 
Delegasi Belanda: Wim Schermerhorn 
Inggris (mediator) : Lord Killearn 
 
Kesepakatan perundingan linggarjati adalah sebagai berikut:
 
Belanda mengakui secara de facto wilayah 
Republik Indonesia, yaitu, Sumatra, Jawa, dan 
Madura. 
 
Belanda harus meninggalkan wilayah Republik Indonesia paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
 
Republik Indonesia dan Belanda sepakat membentuk Negara Republik Indonesia 
Serikat (RIS), di mana salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia. Dalam bentuk RIS, Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth /persemakmuran Indonesia-Belanda dengan dengan ratu Belanda sebagai ketuanya. 
 
Republik Indonesia mendapat pengakuan kedaulatan dari beberapa negara, diantaranya Inggris, Amerika Serikat, Mesir, Lebanon, Suriah, Afghanistan, Myanmar, Yaman, Saudi Arabia, dan Uni Soviet. 
 
Dampak bagi Indonesia
 
Muncul pihak yang mendukung dan menolak hasil perundingan di kalangan rakyat Indonesia. Sebagian rakyat Indonesia mengganggap hasil perundingan merugikan Indonesia. 
 
 
B. Perundingan Renville
 
Agresi Militer Belanda I mendapat reaksi keras dari dunia internasional, 
khususnya dalam forum PBB. Dalam rangka usaha penyelesaian damai, maka 
Dewan Keamanan PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN). KTN kemudian mengusulkan sebuah perundingan yang diselenggarakan di atas kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang bernama USS Renville yang berlabuh di Teluk Jakarta. Perundingan ini dikenal dengan nama perundingan 
Renville.
 
Delegasi Indonesia: Amir Syarifuddin Harahap
Delegasi Belanda: Abdul Kadir Widjojoatmodjo
KTN (Komisi Tiga Negara: Frank Porter Graham dari Australia pilihan pihak Indonesia, Richard Kirby dari Amerika Serikat pilihan pihak Belanda. 
 
Kesepakatan perundingan Renville:
 
Penghentian tembak-menembak.
Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatra sebagai bagian wilayah Republik Indonesia.
 
Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah pendudukan Belanda di Jawa Barat dan Jawa Timur. 
 
Belanda bebas membentuk negara-negara federal di daerah-daerah yang didudukinya dengan melalui masa peralihan terlebih dahulu.
 
Dampak bagi Indonesia
 
Wilayah Indonesia menjadi sempit dan dikelilingi oleh wilayah-wilayah yang 
dikuasai Belanda.
 
 
C. Perundingan Roem Royen
 
Terdapat resolusi PBB agar permusuhan Indonesia dan Belanda segera dihentikan dan pemimpin Indonesia segera dibebaskan. Ditunjuklah UNCI untuk memediasi kedua negara tersebut. Atas inisiatif UNCI, pada tanggal 14 April 1949 diadakan perundingan Republik Indonesia dan Belanda. Perundingan ini diadakan di Hotel Des Indes, Jakarta. 
 
Delegasi Indonesia: Mr. Moh. Roem.
Delegasi Belanda: Dr. J. H. van Royen.
UNCI (Mediator perundingan): Merle Cochran
 
Kesepakatan perundingan Roem Royen
 
Pihak Indonesia menyatakan kesediaan 
untuk:
 
- Menghentikan perang gerilya.
 
- Bekerja sama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan.
 
- Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag.
 
Pihak Belanda menyatakan kesediaan untuk:
 
-Menyetujui kembalinya pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta;
 
-Menjamin penghentian gerakan militer dan 
membebaskan semua tahanan politik;
 
-Tidak akan mendirikan negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai oleh Republik Indonesia sebelum 19 Desember 1948;
 
-Berusaha dengan sesungguh-sungguhnya supaya KMB segera diadakan sesudah pemerintah Republik kembali ke Yogyakarta.
 
Dampak bagi Indonesia
 
Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.
 
 
D. KMB (Konferensi Meja Bundar) 
 
Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah sebuah pertemuan yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda, dari 23 Agustus sampai 2 November 1949. Konferensi Meja Bundar merupakan tindak lanjut dari perundingan-perundingan sebelumnya. 
 
Delegasi Indonesia: Drs. Moh Hatta
Delegasi Belanda: J.H. van Maarseveen
BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg)
BFO adalah suatu badan yang merupakan kumpulan negara-negara bagian bentukan Belanda: Sultan Hamid II
UNCI: Chritchley
 
Kesepakatan Konferensi Meja Bundar (KMB):
 
-Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
 
-Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam 1 tahun setelah 
pengakuan kedaulatan RIS.
 
-Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia- Belanda 
yang diketuai Belanda.
 
-RIS harus membayar semua utang Belanda sejak tahun 1942.
 
 
Dampak bagi Indonesia
 
-Belanda mengakui kemerdekaan Republik Indonesia Serikat.
 
-Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan pembangunan dapat dimulai.
 
-Irian Barat belum bisa diserahkan kepada Republik Indonesia.
 
-Negara Indonesia berubah bentuk menjadi negara serikat yang tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi. 
 
*)Disclaimer: Artikel ini bersifat sementara tidak mutlak, dan hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak. Portal Kudus tidak bertanggung jawab jika terjadi kesalahan. Untuk pertanyaan di atas, jawaban tidak terpaku pada kunci jawaban diatas.***
 

Editor: Kartika Kudus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah