20 Contoh Novel Sejarah Singkat dan Menarik dalam Berbagai Tema ada Tema Pahlawan dan Percintaan

- 23 Agustus 2022, 09:08 WIB
20 Contoh Novel Sejarah Singkat dan Menarik dalam Berbagai Tema ada Tema Pahlawan dan Percintaan
20 Contoh Novel Sejarah Singkat dan Menarik dalam Berbagai Tema ada Tema Pahlawan dan Percintaan /Unsplash/Thought Catalog/

Portal Kudus- Simak penjelasan mengenai 20 contoh novel sejarah singkat dan menarik dalam berbagai tema ada tema pahlawan dan percintaan.

Novel sejarah merupakan salah satu jenis karya sastra yang menceritakan kejadian di masa lampau.

Novel sejarah berbeda dengan teks cerita sejarah. Karena novel sejarah menyertakan imajinasi penulisnya. Sedangkan cerita sejarah tidak melibatkan imajinasi pengarangnya.

Baca Juga: Simak Dongeng dari Jawa Barat Bahasa Sunda Singkat, Ringkasan Cerita Rakyat Legenda untuk Tugas Sekolah

Banyak warganet yang penasaran dengan arti novel sejarah, artikel berikut akan mengulas lengkap arti dan contoh novel sejarah.

Berikut merupakan pengertian dan contoh novel sejarah yang telah di rangkum Tim Portal Kudus dari berbagai sumber:


1. Gadis Kretek – Ratih Kumala

Rekomendasi novel teks cerita sejarah yang pertama ada Gadis Kretek karya Ratih Kumala. Sesuai dengan judulnya, novel yang satu ini menceritakan tentang sejarah perkembangan industri Kretek yang ada di Indonesia. Jadi bagi Sedulur yang merasa penasaran, wajib untuk membaca novel ini sampai selesai.

Novel yang satu ini, berlatar belakang pada era penjajahan Belanda sampai akhirnya Indonesia merdeka. Gadis Kretek sendiri menceritakan tentang tapak tilas pencarian seorang perempuan misterius yang bernama Jeng Yah. Perjalanan yang dilakukan oleh Tegar, Lebas, dan Karim dalam pencarian Jeng Yah tersebut, ternyata juga menguak rahasia gelap yang ada dalam keluarga mereka.

2. Laut Bercerita – Leila .S Chudori

Laut Bercerita karya Leila .S Chudori ini mengisahkan tentang kisah perjuangan “Laut”, seorang mahasiswa sekaligus aktivis kritis yang turut serta dalam menyuarakan isu sosial di masa orde baru dulu. Akan tetapi, Laut dan juga kelompoknya ditangkap dan disiksa karena dianggap berbahaya oleh pemerintah Indonesia pada masa itu.

Walaupun ia dihukum dan disiksa secara fisik serta mental, namun Laut masih tetap bersikukuh untuk memegang prinsipnya hingga akhir hayatnya. Dengan membaca contoh novel sejarah singkat ini, dijamin Sedulur akan langsung membayangkan dan mendapat gambaran mengenai situasi masyarakat dan juga politik di era orde baru tersebut.

Baca Juga: CERITA Tentang 17 Agustus 2022 Singkat dan Pendek, Ulasan Kisah Inspirasi Tema Agustus yang Menyentuh Hati

3. Orang-Orang Proyek – Ahmad Tohari

Kabul merupakan seorang insinyur yang memiliki tingkat integritas dan idealisme tinggi. Tapi, ia terpaksa dihadapkan pada kenyataan pada saat mengerjakan proyek sebuah jembatan di Indonesia. Kabul harus berhadapan dengan budaya korupsi di Indonesia yang masif, dan tentu saja itu sangat bertentangan dengan idealismenya.

Dan pada akhirnya, jembatan tersebut dibangun dengan mengesampingkan perencanaan yang harusnya digunakan untuk memangkas biaya produksi. Dalam nevelnya ini, Ahmad Tohari betapa buruknya oknum-oknum pada masa tersebut. Saat ada proyek, mereka selalu mengutamakan keuntungannya sendiri. Hal ini juga sekaligus menjadi sindiran keras untuk budaya korupsi yang merajalela hingga saat ini.

4. Ronggeng Dukuh Paruk – Ahmad Tohari

Ronggeng Dukuh Paru adalah sebuah novel yang mampu membuat kita tercengang dan berpikir tentang masa lalu Indonesia yang sangat kelam. Novel ini mengangkat kisah Srintil, seorang penari ronggeng di sebuah desa yang bernama Dukuh Paruk. Walaupun awalnya Srintil berhasil mengangkat perekonomian desa, namun perjalanan yang dilaluinya sangat mengenaskan.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 67, Aktivitas Kelompok Kegiatan 8 Alat Transportasi Negara-Negara ASEAN

5. Amba – Laksmi Pamuntjak

Peristiwa G30S sepertinya akan selalu menjadi catatan kelam, tidak pernah bisa dilupakan, menyisakan luka bagi berbagai pihak. Tidak heran jika ada banyak sekali karya sastra yang dibuat untuk mengingatkan pada khalayak akan peristiwa sejarah yang mengerikan tersebut. Nah, untuk contoh teks novel sejarah yang membahas tentang G30S adalah Amba karya Laksmi Pamuntjak.

Novel yang satu ini mengisahkan tentang Amba dan Bhisma, sepasang muda-mudi yang terpaksa harus berpisah karena politik. Walaupun Amba ini termasuk novel bergenre romansa, namun banyak sekali informasi sejarah yang bisa Sedulur dapatkan. Misalnya saja seperti gambaran kehidupan tahanan politik yang diasingkan dan disiksa di Pulau Buru.

6. Max Havelaar – Multatuli

Bagi Sedulur yang sedang mencari contoh novel sejarah pribadi, maka pilihan yang paling tepat adalah Max Havelaar karya Multatuli atau Eduard Douwes Dekker. Novel ini dianggap sebagai salah satu bentuk perjuangan untuk melawan penindasan di masa penjajahan Belanda. Novel ini menceritakan kisah Havelaar, seorang asisten residen Lebak Banten yang terbukti menentang sistem tanam paksa.

Akhirnya jabatan Max dicopot, dan justru berbelok membela Indonesia. Ya, banyak kalangan yang menganggap bahwa Max Havelaar hanyalah sebagai karya fiksi. Namun tidak sedikit yang menganggap bahwa Max Havelaar itu benar-benar ada. Namun yang pasti, Multatuli berusaha memperjuangkan kebebasan bangsa melalui novelnya ini.

Baca Juga: RINGKASAN Cerita Wayang Bahasa Jawa Singkat, Teks Cerita Pendek Tentang Arjuna untuk Tugas Sekolah

7. Tetralogi Buru – Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer merupakan salah satu sastrawan besar Indonesia yang sudah berhasil menciptakan lebih dari 50 karya. Berbagai karya dari Pram tersebut juga dianggap sebagai aset berharga. Bahkan novel-novelnya mampu menyajikan pegetahuan sejarah bangsa yang bisa kita jadikan sebagai renungan untuk mengingat masa lalu.

Di antara banyaknya karya dari Pramoedya Ananta Toer, salah satu yang paling terkenal dan direkomendasikan adalah Tetralogi Buru. Novel sejarah yang satu ini bercerita tentang perjalanan panjang yang dilalui oleh Minke, pencetus pers pribumi dan juga pergerakan nasional. Ada empat bagian di dalam Tetralogi Pulau Buru, yakni Anak Semua Bangsa, Bumi Manusia, Rumah Kaca, dan Jejak Langkah.

8. Halaman Terakhir – Yudhi Herwibowo

Kembali lagi ke novel sejarah Indonesia, kali ini ada novel berjudul Halaman Terakhir yang berlatarkan pada masa masa orde baru. Novel karya Yudhi Herwibowo ini menceritakan tentang kisah seorang Kapolri yang bernama Hoegeng idealismenya sangat sangat tinggi. Suatu ketika, ia dihadapkan dengan sebuah kasus besar pencurian mobil dan juga pemerkosaan.

Ketika itu juga integritas dari seorang Hoegeng diuji. Walaupun telah berusaha sekuat tenaga, sayangnya usaha Hoegeng untuk mengungkap kejahatan tersebut selalu gagal. Tentu saja ini sangat erat kaitannya dengan kuasa politik yang menghalanginya untuk mengungkap kebenaran. Ya, hal seperti ini memang sudah menjadi hal yang lumrah di era orde baru.

Baca Juga: Simak Dongeng dari Jawa Barat Bahasa Sunda Singkat, Ringkasan Cerita Rakyat Legenda untuk Tugas Sekolah

9. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck – Hamka

Ya, mungkin Sedulur sudah tidak asing dengan judul novel yang satu ini kan? Atau mungkin Sedulur justru sudah menonton filmnya? Jadi Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini memang menjadi salah satu novel yang paling diminati di Indonesia. Bisa dibilang jika struktur novel sejarah cukup menarik untuk diulik, mulai dari kisah cinta yang rumit dengan balutan sejarah Indonesia yang kental.

Kisah novel ini, diangkat dari peristiwa nyata. Yakni kapal Van Der Wijck yang memang dulu tenggelam di Lamongan Jawa Timur pada tahun 1936. Dalam kisah ini, ada sosok pemuda biasa bernama Zainuddin yang menjalin kasih dengan gadis bernama Hayati. Namun kisah cinta mereka terhalang karena orang tua Hayati telah menjodohkannya dengan seorang saudagar kaya bernama Aziz.

10. Pasar – Kuntowijoyo

Pasar menggunakan latar di sebuah pasar tradisional di Jawa pada tahun 1970-an. Penggambaran akan pembagian kelas sosial di masyarakat benar-benar sangat jelas. Tokoh utama dari kisah ini mantri yang mewakili kelas priayi. Di sepanjang cerita, ia berinteraksi dengan semua kelas sosial lainnya yakni pemodal, birokrat, dan juga rakyat jelata.

11. Gadis Pantai – Pramoedya Ananta Toer

Dapat dikatakan jika feodalisme di Indonesia memang terasa sangat menarik untuk dipelajari. Nah, salah satu novel sejarah yang mampu menggambarkan praktik feodalisme bangsawan di tanah Jawa dengan baik adalah Gadis Pantai. Pada versi aslinya, novel yang satu ini terdiri dari 3 seri. Namun sayangnya sebagian naskah tersebut telah dirampas dan juga dirusak oleh suatu pihak yang menentang sang penulis.

Novel ini mengisahkan tentang seorang gadis yang dipaksa untuk menikah dengan priyayi Jawa. Dengan status sosial yang rendah serta status yang tidak pasti, tentu saja gadis pantai harus berjuang bertahan hidup dalam kemewahan yang justru membuatnya merasa seperti di dalam penjara.

Baca Juga: Simak Dongeng dari Jawa Barat Bahasa Sunda Singkat, Ringkasan Cerita Rakyat Legenda untuk Tugas Sekolah

12. Moemi – Marion Bloem

Yang terakhir ada Moemi karya Marion Bloem. Novel ini menceritakan tentang tiga generasi dalam satu keluarga yang mempunyai pandangan sendiri atas peristiwa-peristiwa yang pernah dialami. Peristiwa tersebut meliputi masa perjuangan Indonesia, Kerusuhan 1998, Tragedi 1965, dan juga Bom Bali.

13. Pasar

Pertama ada novel Pasar karangan Kuntowijoyo yang pertama diterbitkan tahun 1990-an, dan sudah dicetak ulang beberapa kali. Proses cetak ulang buku ini menandakan jika pemikiran Kuntowijoyo dalam karyanya ini masih relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Novel Pasar berlatar di sebuah pasar tradisional di suatu daerah di Jawa tahun 1970-an. Pada saat itu, masyarakat terbagi-bagi menjadi beberapa kelas sosial dan sangat jelas digambarkan dalam novel ini.

Tokoh utama cerita ini merupakan seorang Mantri yang mewakili kelas priayi. Sepanjang cerita, ia berinteraksi dengan tiga kelas sosial lainnya yaitu birokrat, rakyat jelata, dan para pemodal.

Selain dikenal sebagai sastrawan handal, almarhum Kuntowijoyo merupakan sosok yang membawa semangat profetik baik dalam karya akademis maupun karya sastra.

Baca Juga: Simak Dongeng dari Jawa Barat Bahasa Sunda Singkat, Ringkasan Cerita Rakyat Legenda untuk Tugas Sekolah

14. Tetralogi Buru

Membicarakan novel sejarah Indonesia mau tidak mau harus menyebutkan nama Pramoedya Ananta Toer. Karya-karya Pramoedya banyak bermuatan sejarah dengan riset yang cukup detail dan penggambaran yang komprehensif.

Tak heran jika Pram digadang sebagai penulis novel Sejarah terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Karya Pram yang paling dikenal adalah Tetralogi Buru alias novel-novel yang ditulis selama pengasingannya di Pulau Buru seperti Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.

Bumi Manusia (yang baru saja difilmkan) bercerita tentang sosok Minke, seorang lelaki muda berdarah priayi yang berusaha untuk keluar dari segala kekangan kepriayian dan ke-Jawa-an yang dimilikinya.

Dengan intelektualitasnya, ia berjuang melawan tradisi penjajahan kolonial tanpa melepaskan nilai-nilai kesopanan terhadap keluarga dan kedua orang tuanya.

Anak Semua Bangsa menceritakan kisah hidup Minke yang menyadari kesalahannya dalam mengambil sudut pandang.

Pendiriannya berubah sejak kematian Annelies Mellema, istri Minke yang merupakan seorang perempuan keturunan Indonesia-Belanda. Di akhir cerita, Minke tidak lagi mengagungkan Belanda dan kebesaran Eropa.

Jejak Langkah melanjutkan upaya Minke dalam melakukan perlawanan terhadap Belanda. Ia berjuang melalui tulisannya di koran “Medan Prijaji” untuk menggalang dukungan dari masyarakat pribumi.

Tak hanya itu, Minke juga aktif dalam organisasi dan menghapus budaya feodal dari kehidupan kaum pribumi.

Karya terakhir Tetralogi Buru adalah Rumah Kaca yang ceritanya tidak dituturkan lewat sosok Minke tetapi seorang polisi yang ditugaskan mengamankan bahkan membungkam Minke. Ternyata polisi ini merupakan seorang pribumi bernama Jacques Pangemanan.

Sejatinya Jacques merupakan orang yang mengagumi sosok Minke dan membuatnya dilema dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang polisi Hindia-Belanda.

Baca Juga: CERITA Tentang 17 Agustus 2022 Singkat dan Pendek, Ulasan Kisah Inspirasi Tema Agustus yang Menyentuh Hati

15. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

Selanjutnya ada Tenggelamnya Kapal Van der Wijck yang merupakan novel sejarah Indonesia terkenal lainnya karya Buya Hamka.

Novel ini berlatar masa kolonial dan menceritakan kisah cinta segitiga antara Zainuddin, Hayati, dan Aziz, serta menggambarkan tergerusnya nilai-nilai dan tradisi oleh modernitas Eropa.

Zainuddin merupakan pemuda Bugis perantauan di tanah Minang dan tidak dapat menikahi seorang gadis Minang yang dicintainya. Hayati yang semula berjanji akan selalu bersama dengan Zainuddin terpaksa harus meninggalkannya dan menikah dengan Aziz karena perjodohan.

Meski Aziz menyerahkan Hayati kembali pada Zainuddin, kisah cinta keduanya berakhir. Bersama sejumlah besar warga Hindia-Belanda, Hayati meninggal dalam tragedi tenggelamnya kapal buatan Belanda ini.

Kapal Van der Wijck benar-benar ada dan tenggelam di daerah Lamongan, Jawa Timur, di tahun 1936. Jadi kalau lagi mampir ke Lamongan kamu bisa singgah ke monumen Van der Wijck di daerah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lamongan.

16. Moemi

Novel karya Marion Bloem ini menarik untuk dibaca karena memberikan gambaran tentang sejarah Indonesia secara kronologis dari perspektif seorang tokoh berketurunan Indonesia-Belanda.

Cerita novel ini melibatkan tiga generasi keluarga yang masing-masing memiliki pandangan sendiri terhadap peristiwa-peristiwa yang dialami. Berbagai peristiwa yang meliputi masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Tragedi 1965, Kerusuhan 1998, dan Bom Bali.

Novel ini menarik karena memberikan perspektif lain soal berbagai peristiwa di Indonesia dari kacamata orang Belanda.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 67, Aktivitas Kelompok Kegiatan 8 Alat Transportasi Negara-Negara ASEAN

17. Laut Bercerita

Karya Leila S. Chudori ini menggambarkan perjuangan mahasiswa di era Orde Baru lewat tokoh utamanya yang bernama Laut. Ia merupakan seorang mahasiswa yag kritis akan isu sosial dan berakhir tragis.

Laut bersama temannya rela mempertahankan prinsipnya sehingga mengalami penyiksaan fisik dan mental. Beberapa temannya bahkan menjadi sakit jiwa karena tekanan mental yang luar biasa.

18. Jugun Lanfu

Novel karya Enang Rokajat Asura ini mengisahkan Lasmirah, seorang anak perempuan berusia sebelas tahun yang dipaksa menjadi seorang budak seks bagi para tentara Jepang. Para gadis yang menjadi korban seringkali berasal dari daerah pelosok di tanah Jawa.

Lasmirah tergoda karena dirinya semula dijanjikan akan menjadi seorang penyanyi terkenal di Telawang, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Selama di asrama, ia ditempatkan bersama perempuan dari Jawa lainnya dan dipaksa mengubah namanya menjadi Miyako.

Itulah penjelasan mengenai 20 contoh novel sejarah singkat dan menarik dalam berbagai tema ada tema pahlawan dan percintaan.***

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x