Bahasa Jawa relevan dengan pendidikan budaya profesional. Misalnya, anak-anak yang belajar bahasa Jawa merasa juga mendapat pelajaran sopan santun.
Setidaknya, anak ini dapat memahami tentang kesantunan yang merupakan salah satu unsur penting dari pendidikan profesi.
Anak-anak pada saat itu akan lebih menghormati orang lain, dengan orang yang diajak bicara, dan juga lebih menghormati orang yang lebih tua darinya.
Dalam budaya Jawa, khususnya bahasa Jawa, banyak terdapat kebebasan yang mengandung unsur pendidikan profesi, etika, moral, yang sebenarnya telah diakui oleh masyarakat Indonesia.
Hal ini karena kebebasan dalam bahasa Jawa mengandung kepribadian manusia di Indonesia.
Dengan kata lain, segala sesuatu yang baik, yang indah dalam perasaan diungkapkan melalui kata-kata Jawa.
Isi dan makna kata-kata tersebut dapat dipahami oleh masyarakat Indonesia.
Contohnya adalah kebebasan: "gemi, nastiti, natati" Gemi artinya tidak menyia-nyiakan, manusia tidak boleh menyia-nyiakan dalam hidupnya, karena sampah adalah perbuatan yang buruk.