Ia dibawa ke pertemuan agung tempat Prabu Dasamuka bersama Patih Prahasta, Kumbakarna, Sarpakenaka, Wibisana, dan para putera Prabu Dasamuka sedang ngobrol. Atas perintah Prabu Dasamuka Anoman dicencang tangan dan kakinya dan diikat pada tiang untuk dibakar urip-uripan.
Maka kayu bakar pun ditumpuk menggunung di sekeliling Anoman. Tanpa sepengetahuan yang lain, Togog, seorang abdi Alengka jelmaan Sang Hyang Antaga memberikan air sacegukan untuk minum Anoman. Dengan sekali teguk saja Anoman merasakan tubuhnya segar lagi.
Mereka pun membuat kesepakatan, Togog akan menandai rumahnya agar dapat dilindungi dari mara bahaya. Prabu Dasamuka pun memimpin pembakaran Anoman dengan nyumet kayu.
Tingginya api yang membubung menenggelamkan Anoman, dan saat api kian besar, Anoman mletik terbang membawa api dengan tubuhnya.
Dilemparkannya api-api itu ke pojok-pojok istana, hingga Alengka berubah jadi segara geni. Sementara seluruh bagian berubah jadi arang, tersisa sebuah gubug cilik tempat tinggal Tejamantri Togog. Di rumah inilah Prabu Dasamuka dan keluarga besarnya ngungsi.
Puas dengan karyanya, Anoman pun meninggalkan Alengka kembali ke Pancawati. Saat Anoman balik ke Pancawati Matahari mulai lingsir ke barat. Anoman pun melapor, Dewi Sinta hanya mau kembali bila dijemput Prabu Rama.
Demikian informasi terkait ringkasan cerita Anoman Duta dalam Bahasa Jawa kelas 9 SMP dan MTs singkat.***