Portal Kudus - Bagaimana sebaiknya konsep Kurikulum Merdeka Belajar jika diterapkan untuk instansi Bapak/Ibu?
Penerapan atau implementasi Kurikulum Merdeka dipengaruhi oleh kesiapan instansi pendidikan.
Lantas, bagaimana sebaiknya konsep Kurikulum Merdeka Belajar jika diterapkan untuk instansi Bapak/Ibu?
Dalam rangka mengatasi krisis pembalajaran, Kemendikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar Episode-15: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar pada 11 Februari 2022.
Ada berbagai keunggulan Kurikulum Merdeka. Mengutip dari laman kemdikbud.go.id, di antara keunggulan Kurikulum Merdeka yang dijelaskan Nadiem Makarim adalah:
Pertama, lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.
Kedua, guru atau tenaga pendidik beserta peserta didik akan lebih merdeka. Bagi peserta didik, tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Kemudian bagi guru, akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik.
Di samping itu, sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
Di sinilah, diharapkan setiap satuan pendidikan memahami karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik masing-masing.
Dari sana, satuan pendidikan bisa mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran yang sesuai.
Lantas, bagaimana sebaiknya konsep Kurikulum Merdeka Belajar jika diterapkan untuk instansi Bapak/Ibu?
Dalam menjawab pertanyaan ini, tentu setiap pendidik harus memahami karakteristik satuan pendidikan masing-masing dan peserta didik.
Setelah memahami karakteristik tersebut, baru kemudian bisa memaparkan bagaimana konsep Kurikulum Merdeka Belajar jika diterapkan di instansi masing-masing.***