Cara dan Urutan Membuat Biopori untuk Resapan Air serta Pembuatan Pupuk Kompos

- 31 Juli 2022, 14:51 WIB
Ilustrasi Cara dan Urutan Membuat Biopori untuk Resapan Air serta Pembuatan Pupuk Kompos
Ilustrasi Cara dan Urutan Membuat Biopori untuk Resapan Air serta Pembuatan Pupuk Kompos /PEXEL/Lisa Fotios

Portal Kudus - Berikut cara dan urutan membuat biopori untuk resapan air serta pembuatan pupuk kompos.

Sedang mencari cara dan urutan membuat biopori untuk dijadikan resapan air serta tempat pembuatan pupuk kompos?

Simak cara dan urutan membuat biopori secara lengkap dalam artikel berikut ini.

Biopori atau lubang resapan biopori adalah metode alternatif guna meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah.

Baca Juga: WOW! Ini 5 Foto Luar Angkasa Tangkapan Teleskop James Webb yang Dirilis NASA, Nomor 2 Seperti Tebing Tinggi

Dilansir dari laman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng, metode biopori pertama kali dicetuskan oleh Dr. Kamir R. Brata, seorang peneliti dan dosen di Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Institut Pertanian Bogor (IPB).

Biopori berupa sebuah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah. Lubang ini akan memicu munculnya biopori secara alami di dalam tanah.

Biopori sendiri merupakan istilah untuk menyebut lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas organisme yang terjadi di dalam tanah seperti oleh cacing, rayap, semut, dan perakaran tanaman.

Biopori yang terbentuk akan terisi udara dan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.

Prinsip kerja lubang peresapan biopori sangat sederhana.

Lubang yang kita buat, kemudian diberi sampah organik yang akan memicu biota tanah seperti cacing dan semut dan akar tanaman untuk membuat rongga-rongga (lubang) di dalam tanah yang disebut biopori.

Baca Juga: 10 Contoh Teks Berita Singkat di Televisi 2022, Contoh Teks Berita Materi Mapel Bahasa Indonesia

Manfaat Lubang Biopori

Lubang biopori ini mampu meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah sehingga mampu mengurasi resiko banjir akibat meluapnya air hujan.

Selain itu, teknologi ini juga mampu meningkatkan jumlah cadangan air bersih di dalam tanah.

Berikut beberapa manfaat biopori:

1. Meningkatkan daya resapan air

Lubang resapan biopori mampu meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah. Hal ini akan bermanfaat untuk:

Mencegah genangan air yang mengakibatkan banjir, peningkatan cadangan air bersih di dalam tanah, dan mencegah erosi dan longsor

Dengan adanya lubang biopori akan mencegah terjadinya genangan air yang secara tidak lansung dapat meminimalisir berbagai masalah yang diakibatkannya seperti mewabahnya penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah.

Baca Juga: 250 Contoh Soal KSM MI, MTs, dan MA Lengkap Materi Matematika, IPA, hingga IPS

2. Mengubah sampah organik menjadi kompos

Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang biopori akan dirubah menjadi kompos oleh satwa tanah seperti cacing dan rayap. Kompos atau humus ini sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah.

Selain itu sampah organik yang diserap oleh biota tanah tidak cepat diemisikan ke atmosfir sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan) yang mengakibatkan pemanasan global dan menjaga biodiversitas dalam tanah.

3. Memanfaatkan fauna tanah dan akar tanaman

Lubang biopori memicu biota tanah dan akan tanaman untuk membuat rongga-rongga di dalam tanah yang menjadi saluran air untuk meresap ke dalam tanah.

Dengan adanya aktifitas ini menjadikan kemampuan lubang peresapan biopori senantiasa terjaga dan terpelihara.

Cara dan Urutan Membuat Biopori

Baca Juga: Link Love Language Test Online Bahasa Indonesia, Kenali Tipe Bahasa Cinta yang Kamu dan Pasangan Miliki

1. Pilihlah daerah yang tepat untuk membuat lubang biopori, yaitu pada sekeliling pohon, halaman sekolah, kantor , rumah, dan lain-lain.

2. Lubangi tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 80-100 cm menggunakan linggis, bamboo, atau alat pengebor biopori (lihat gambar)

3. Perkuat mulut lubang dengan semen sekitar 2-3 cm dan setebal 2cm disekelilingnya.

 4. Isilah lubang tersebut dengan sampah dapur, dedaunan, pangkasan tanaman atau rumput, sampah kebun.

5. Jika volume sampah berkurang, isilah kembali dengan sampah-sampah seperti yang disebutkan diatas.

Baca Juga: Viral Pria Penjual Ikan Asal Rembang Nikahi Bule Cantik Rusia, Kenalan dari Media Sosial

6. Kompos diambil setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan kembali Lubang Resapan Biopori tersebut.

Demikian penjelasan cara dan urutan membuat biopori untuk resapan air serta tempat pembuatan pupuk kompos.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: DLH Kabupaten Buleleng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah