Portal Kudus – Berikut kumpulan contoh tembang kinanthi dan artinya disertai pengertian, watak, dan aturan pakemnya.
Sedang mencari contoh kembang kinanthi untuk tugas bahasa Jawa?
Simak kumpulan contoh tembang kinanthi dalam artikel berikut ini untuk referensi mengerjakan tugas yang kamu miliki.
Pengertian Tembang Kinanthi
Baca Juga: 10 Contoh Teks Berita Singkat di Televisi 2022, Contoh Teks Berita Materi Mapel Bahasa Indonesia
Tembang kinanthi adalah salah satu jenis tembang macapat dalam kebudayaan Jawa.
Tembang kinanthi termasuk dalam jenis tembang alit atau tembang dolanan.
Tembang kinanthi berasal dari kata "kanthi" yang artinya adalah menggandeng atau menuntun.
Menggandeng dalam temabang kintanthi maksudnya adalah menggambarkan seseorang ketika sudah membangun rumah tangga agar hidup rukun, dama tenteram dengan keluarganya.
Sementara arti menuntun adalah kewajiban orang tua agar dapat membimbing anaknya dari semua perbuatan agar tidak bertentangan dengan kebenaran.
Watak Tembang Kinanthi
Tembang kinanthi mempunyai watak atau sifat kebahagiaan, cinta, dan kasih sayang.
Oleh karena itu, sejalan dengan watak yang dimilikinya, lirik tembang kinanthi umumnya berisi petuah atau wejangan ungkapan kasih sayang.
Aturan Pakem Tembang Kinanthi
Sebagaimana jenis tembang macapat lainnya, tembang kinanthi memiliki aturan pakem dalam liriknya.
Paugeran tembang kinanthi yaitu memiliki 6 gatra: 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, dan 8i.
Maksdunnya adalah tembang kinanthi memiliki enam baris (gatra) dalam setiap baitnya.
Pada setiap baris tembang kinanthi memiliki 8 suku kata (guru wilangan).
6 baris liriknya diakhiri dengan sajak yang berurutan yaitu, u-i-a-i-a-i.
Berikut contoh lirik tembang macapat kinanthi dengan berbagai tema dan artinya.
Contoh Tembang Kinanthi
Aja kulina tumindhak ala
Tanpa guna tanpa kasil
Kena marang gangguan
Mula diati-ati
Urip kui akeh panggodone
Panggoda gudu diperhatikna
Artinya:
Jangan membiasakan diri berbuat buruk
Tidak ada gunanya dan tidak ada hasilnya
Terjerat oleh rintangan
Berhati-hatilah
Hidup itu banyak rintangannya
Godaan harus diperhatikan
Anoman malumpat sampun
Prapteng witing nagasari
Mulat mengandhap katingal
Wanodyayu kuru aking
Gelung rusak wor lankisma
Kang-iga kaeksi
Artinya:
Anoman sudah melompat
Datang di pohon nagasari
Melihat kebawah terlihat
Seorang wanita kurus kering
Gelungnya rusak campur tanah
Terlihat iganya yang kurus
Sanajan to nora milu
Pasthi wruh solahing maling
Kaya mangkono sabarang
Panggawe ala puniki
Sok weruha nuli bisa
Yeku panuntuning eblis
Artinya:
Walaupun tidak ikut mencuri
Pasti akan mengerti perilaku mencuri
Seperti itulah dalam sebuah pergaulan
Perbuatan yang jelek itu
Jika sudah mengetahui maka akan bisa melakukannya
Itulah arahan dan ajakan iblis
Contoh Tembang Kinanthi Tema Pendidikan
Kabeh gudu nuntut ilmu
Kanggo pedomane urip
Nang doyo lan neng akhirat
Dene ilmu dipahami
Mula akeh keuntungan
Lan ketentreman urip
Artinya:
Semua harus menuntut ilmu.
Sebagai pedoman hidup
Didunia dan di akhirat
Jikalau ilmu tersebut dipahami
Pasti akan banyak manfaat,
Dan ketentraman hidup.
Cirita pan wus kakaku,
Panggawe ala lan becik,
Tidak bener lan kang ora,
Kalebu jero cariteki,
Mulane aran carita,
Kabeh-kabeh den kaweruhi.
Artinya:
Cerita memang sudah menceritakan,
Perbuatan jahat dan perbuatan baik,
Kelakuan yang benar dan yang salah,
Sudah termuat di dalam cerita,
Sehingga disebut cerita,
Semuanya harus dimuatnya.
Marma den teberikulup
Angulah lantiping ati
Rina weng den anedya
Pandak panduking pambudi
Bengkas kahardaning driya
Supaya dadya utami
Artinya:
Maka rajinlah anak-anakku
Belajar menajamkan hati
Siang dan malam berusaha
Merasuk kedalam sanubari
Melenyapkan nafsu pribadi
Agar menjadi manusia mulia
Sapa sira sapa ingsun,
Angalunyat sarta edir,
Iku lalabete uga,
Nonoman adoh wong becik,
Emoh angrungu carita,
Cerita ala kang becik.
Artinya:
Siapa dirimu dan siapakah saya,
Berlagak dan bergaya,
Itu semua bekas dari,
Anak muda yang menjauhi orang baik,
Tidak mau mendengarkan cerita,
Atas cerita yang jelek dan cerita yang baik.
Lan wong anom-anom iku,
Kang kanggo ing mangsa iki,
Adhap-asor dipun simpar,
Umbag gumunggung ing dhiri,
Obral umuk kang den gulang,
Kumenthus lawan kumaki.
Artinya:
Dan para pemuda itu,
Dimasa sekarang,
Sifat sopan santunnya telah ditinggalkan,
Suka menyombongkan diri,
Mengobral cerita bohong yang selalu dijalankan,
Mengaku pintar dan mengaku bisa.
Penggawe becik puniku,
Gampang yen den wus lakoni,
Angel yen durung kalakyan,
Arasa – arasen nglakoni,
Tur iku den lakonana,
Mupangati badaneki.
Artinya:
Perbuatan baik itu,
Mudah jika sudah dilakukan,
Di awal malas untuk memulainya,
Namun jika sudah dijalankan,
Manfaat bagi diri.
Senajan ta nora milu,
Pasthi weroh solahing maling,
Kaya mangkunu sabarang,
Penggawe ala puniki,
Sok weruho nuli bisa,
Yeku panutuning eblis.
Artinya:
Walaupun tidak ikut mencuri,
Akan dicap sebagai pencuri,
Seperti itulah dalam pergaulan,
Perbuatan jelek itu,
Jika mengetahui maka akan bisa melakukannya,
Itulah arahan dan ajakan iblis.
Nadyan asor wijilipun,
Yen kalakuane becik,
Utawa sugih carita,
Caraita kang dadi misil,
Iku pantes raketana,
Darapin mundhak kang budi.
Artinya:
Meskipun lahir dari kalangan orang bawah,
Namun, jika kelakuannya baik,
Dan banyak pengalaman hidup,
Pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran,
Itu pantas didekati,
Harapannya dapat memperbaiki budi pekerti (kita).
Yen wong anom pan wes tamu,
Manut marang kang ngadhepi,
Yen kang ngadhep akeh bangsat,
Datan wurung bisa juti,
Yen kang ngadhep keh durjana,
Nora wurung bisa maling.
Artinya:
(Kelakuan) orang muda memang sudah kebanyakan pasti,
Mengikuti apa saja yang di hadapannya,
Jika yang dihadapi banyak yang jahat,
Akhirnya pun bisa berwatak jahat,
Jika yang dihadapi adalah pencuri,
Akhirnya akan mengetahui ilmu pencuri.
Yen wis tinitah wonga agung,
Aja sira nggunggung dhiri,
Aja lekat lan wong ala,
Kang ala lakunireki,
Nora wurung ngajak-ajak,
Satemah anunu lari.
Artinya:
Jika kamu sudah ditakdiarkan menjadi orang terhormat,
Janganlah kamu menyombongkan diri,
Jangan pula bersahabat dengan orang yang jahat,
Orang jahat yang buruk kelakuannya,
Yang akhirnya hanya mengajak ngajak (kepada keburukan)
Hanya akan menularkannya.
laku nireku,
Cegah dahar lawan guling,
Lan aja sukan-sukan,
Anganggoa sawatawis,
Ala watake wong suka,
Nyuda prayinaning batin.
Artinya:
Jadikan hal ini sebagai kebiasaan,
Tahanlah untuk tidak makan dan tidur,
Dan jangan bersuka-suka,
Gunakan semua secukupnya,
Buruk watak orang bersuka suka,
Mengurangi kewaspadaan batin.
Demikian kumpulan contoh tembang kinanthi. Semoga bermanfaat.***