Setelah upacara selesai, kegiatan dilanjutkan dengan arahan khusus dari ketua panitia kegiatan MPLS. Alhasil, kami para siswa baru yang berjumlah 200 orang dibagi menjadi 10 gugus.
Di samping itu, masing-masing gugus juga wajib membuat minimal 3 yel-yel yang nantinya akan ditampilkan di setiap sesi materi.
Memasuki sesi materi, pelajaran pertama yang kami dapatkan ialah mengenai Wawasan Wiyata Mandala dan Kurikulum Sekolah.
Selama mengikuti penyampaian materi oleh Bapak……kami diberikan tips dan trik agar bisa belajar efektif di sekolah ini hingga bisa meraih prestasi akademik yang maksimal.
Pada hari selanjutnya, materi MPLS ialah tentang tata krama, budaya literasi, dan pendidikan karakter. Kali ini kami fokus belajar tentang nilai-nilai Pancasila dan akhlak mulia supaya perilaku makin mantap, berkrepribadian yang luhur, dan juga menjadi pelajar yang berkarakter.
Selanjutnya ialah hari terakhir MPLS. Di hari terakhir saya bersama teman-teman banyak bermain game seru untuk melatih kekompakan. Selain itu ada pula pengenalan esktrakulikuler yang tersaji layaknya pentas seni.
Setelah kegiatan penampilan ekstrakulikuler selesai, diadakan upacara penutupan. Sebanyak 3 orang perwakilan dari peserta didik baru diminta menyampaikan kesan dan pesan selama mengikuti kegiatan MPLS.
Selain itu juga ada pula penghargaan untuk gugus dengan yel-yel terbaik, gugus terkompak, dan gugus yang paling tidak kompak.
Di sini kami mendapat pengalaman lucu dan menghibur. Ya, pada saat gugus yang paling tidak kompak maju ke depan, mereka pun diberi hukuman untuk menyanyikan lagu balonku ada lima di mana huruf akhirnya diganti dengan O.
Karena penampilan mereka kurang kompak dan irama lagunya yang lucu, kami semua pun tertawa bahagia. Kisah MPLS di sekolah ini adalah pengalaman yang berkesan dan tidak akan terlupakan.