CONTOH Tes Diagnostik Kurikulum Merdeka, Pahami Apa Itu Tes Diagnostik, Tujuan, dan Cara Implementasi

- 10 Juli 2022, 19:41 WIB
Contoh tes diagnostik Kurikulum Merdeka.
Contoh tes diagnostik Kurikulum Merdeka. /pixabay.com/14995841

Portal Kudus - Simak penjelasan contoh tes diagnostik Kurikulum Merdeka, pahami apa itu tes diagnostik, tujuan, dan implementasinya. 

Bagi pendidik, sangat penting untuk memahami apa itu tes diagnostik Kurikulum Merdeka. 

Mengutip penjelasan di laman ditpsd.kemdikbud.go.id, asesmen diagnostik adalah penilaian yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan peserta didik dalam menguasai materi atau kompetensi tertentu.

Baca Juga: CONTOH P5 Kurikulum Merdeka, Pahami Apa Saja Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila PAUD, SD, SMP, SMA

Di samping itu, tes diagnostik ini juga digunakan untuk mendeteksi penyebab dari kekurangan atau kelemahan tersebut.

Adapun hasil asesmen diagnostik nantinya dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindak lanjut berupa perlakuan (intervensi) yang tepat dan sesuai dengan kelemahan peserta didik.

Dijelaskan Gede Cahya Perekayasa Ahli Pertama Pusat Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek, bahwa tes asesmen diagnostik memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:

Baca Juga: APA Itu Perangkat Ajar Kurikulum Merdeka? Arti dan Contoh Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Adalah Ini

- memiliki variabilitas yang rendah dan waktu pengerjaannya yang fleksibel

- disertai interpretasi dan rancangan tindak lanjut

- bentuk soal yang diberikan boleh dalam bentuk Selected Response beralasan

- mendeteksi kesulitan belajar siswa dan bukan untuk menguji siswa “Lulus” atau “Tidak Lulus”

- Analisis sumber kesalahan atau kesulitan siswa

- Ketidakjujuran siswa mengaburkan hasil diagnostis dan interpretasinya.

Contoh implementasi tes diagnostik

Masih dari laman ditpsd.kemdikbud.go.id, berikut ini dijelaskan tentang contoh implementasi Asesmen Diagnostik.

Misalnya, guru mendiagnosis pelajaran Matematika di kelas 5 SD untuk siswa sebanyak 5 orang, mengacu kepada kompetensi dasar sederhana dari Kemendikbud.

Caranya, guru menyusun 10 soal asesmen awal untuk mata pelajaran Matematika tersebut. Misalnya, topiknya adalah penjumlahan dan pengurangan, panjang, luas dan keliling.

Kemudian, guru akan memilih soal dengan topik-topik tersebut yang terdiri dari 2 soal kelas 5 semester 1, 6 soal kelas 4 semester 1 dan 2, kemudian 2 soal kelas 3 semester 2.

Setelah seluruh siswa kelas 5 mengisi soal Matematika, guru melakukan diagnosis hasil asesmen dan memasukkan hasil jawaban siswa ke dalam table.

Bagi siswa yang berhasil menjawab dengan benar akan diberi angka satu dan yang menjawab salah akan diberi angka nol (0).

Setelah masing-masing siswa dinilai, guru menghitung rata-rata kelas.

Jika kemudian yang didapat hasilnya adalah rata-rata kelas 5 adalah 6, maka hasil rata-rata ini menunjukkan bahwa kompetensi dasar siswanya dalam mata pelajaran Matematika berada di kelas 4. Yaitu satu level di bawah kompetensi dasar kelas 5.

Berbekal hasil rata-rata siswa kelas tersebut, guru bisa membagi siswanya menjadi tiga kelompok.

Dari sana, guru bisa menyesuaikan pengajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata murid.

Artinya, siswa dengan rata-rata kelas akan diajar oleh guru kelas 5 itu sendiri, siswa yang berada satu semester di bawah rata-rata akan mendapatkan pelajaran tambahan dari guru kelas 5 tersebut, lalu kemudian siswa yang berada 2 semester di bawah rata-rata akan dititipkan ke guru kelas 4.

Atau membuat kelompok belajar yang didampingi orang tua atau pendamping lainnya yang relevan.

Dijelaskan bahwa guru diharuskan melakukan diagnosis sederhana ini secara berkala setiap bulan.

Ini penting karena hasil asesmen berguna untuk melakukan adaptasi materi pembelajaran sesuai tingkat kemampuan siswa kelas yang diajarnya.

Asesmen diagnosis berkala ini harus dilakukan di setiap kelas untuk semua jenjang pendidikan.

Bagi Anda yang ingin menyimak secara lebih rinci simulasi implementasi asesmen diagnostik, bisa menggunakan aplikasi AKM Kelas yang bisa diunduh di link berikut ini:

>> klik di sini

Demikian penjelasan contoh tes diagnostik Kurikulum Merdeka, pahami apa itu tes diagnostik, tujuan, dan implementasinya.*** 

Editor: Al Mahfud

Sumber: ditpsd.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah