Setelah seluruh siswa kelas 5 mengisi soal Matematika, guru melakukan diagnosis hasil asesmen dan memasukkan hasil jawaban siswa ke dalam table.
Bagi siswa yang berhasil menjawab dengan benar akan diberi angka satu dan yang menjawab salah akan diberi angka nol (0).
Setelah masing-masing siswa dinilai, guru menghitung rata-rata kelas.
Jika kemudian yang didapat hasilnya adalah rata-rata kelas 5 adalah 6, maka hasil rata-rata ini menunjukkan bahwa kompetensi dasar siswanya dalam mata pelajaran Matematika berada di kelas 4. Yaitu satu level di bawah kompetensi dasar kelas 5.
Berbekal hasil rata-rata siswa kelas tersebut, guru bisa membagi siswanya menjadi tiga kelompok.
Dari sana, guru bisa menyesuaikan pengajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata murid.
Artinya, siswa dengan rata-rata kelas akan diajar oleh guru kelas 5 itu sendiri, siswa yang berada satu semester di bawah rata-rata akan mendapatkan pelajaran tambahan dari guru kelas 5 tersebut, lalu kemudian siswa yang berada 2 semester di bawah rata-rata akan dititipkan ke guru kelas 4.
Atau membuat kelompok belajar yang didampingi orang tua atau pendamping lainnya yang relevan.
Dijelaskan bahwa guru diharuskan melakukan diagnosis sederhana ini secara berkala setiap bulan.
Ini penting karena hasil asesmen berguna untuk melakukan adaptasi materi pembelajaran sesuai tingkat kemampuan siswa kelas yang diajarnya.