Istilah Higher Order Thinking Skill atau HOTS pertama kali diperkenalkan oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawannya dalam buku berjudul “Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals” tahun 156.
Dalam buku tersebut, kemampuan berfikir pada ranah kognitif (pengetahuan) dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu tinggi dan rendah.
Lorin Anderson dan David Krathwohl dan kawan-kawannya kemudian merinci urutan dari dua kemampuan berfikir tersebut.
Kemampuan berfikir tingak rendah atau lower order thinking skill (LOTS) meliputi mengingat, memahami, dan mengaplikasikan.
Sementara itu, kemampuan berfikir tingkat tinggi atau higer order thinking skill (HOTS) meliputi menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Berikut ini contoh soal dengan penerapan teori LOTS dan HOTS
1. Contoh soal LOTS
Mengingat
Kemampuan mengingat adalah yang paling dasar dan tidak mewajibkan siswa memberikan makna atas pengetahuannya.