Etnosentrisme Adalah Apa? Simak Pengertian Etnosentrisme, Dampak, serta Contohnya di Indonesia

- 30 Mei 2022, 20:19 WIB
Ilustrasi Etnosentrisme Adalah Apa? Simak Pengertian Etnosentrisme, Dampak, serta Contohnya di Indonesia
Ilustrasi Etnosentrisme Adalah Apa? Simak Pengertian Etnosentrisme, Dampak, serta Contohnya di Indonesia /Instagram.com/@sapawargasby

Portal Kudus – Etnosentrisme adalah apa? Simak pengertian etnosentrisme, dampak, serta contohnya di Indonesia dalam artikel berikut ini.

Pengertian etnosentrisme, dampak, serta contohnya di Indonesia dalam artikel ini dilansir Portal Kudus dari laman uma.ac.id.

Etnosentrisme adalah suatu persepsi atau pandangan yang dimiliki oleh seseorang yang menganggap bahwa kebudayaan yang dimilikinya lebih baik dari budaya lainnya.

Dengan kata lain, etnosentrisme adalah sebuah sikap membanggakan budaya tertentu dan menanggap rendah budaya yang lain.

Baca Juga: UPDATE Hasil Pencarian Emmeril Khan Mumtadz Anak Ridwan Kamil di Hari Keempat

Etnosentrisme secara singkat juga dapat diartikan sebagai sikap fanatisme suku bangsa.

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain.

Individu-individu etnosentris akan melihat dunia hanya melalui sudut pandang budayanya sendiri.

Meski seringkali dipandang negatif, etnosentrisme juga memiliki dampak positif bagi seseorang.

Baca Juga: Ini Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Gejala, Penularan, serta Cara Mencegahnya

Dampak Etnosentrisme

Faham etnosentrisme seperti halnya dua mata pisau yang memiliki dampak positif dan negatif bagi individu atau suatu kelompok yang meyakininya.

Beberapa dampak positif dari etnosentrisme antara lain dapat menumbuhkan semangat patriotisme, menjaga keutuhan dan stabilitas kebudayaan, dan mempertinggi rasa cinta tanah air atau bangsa sendiri.

Sementara itu, dampak negatif dari faham etnosentrisme antara lain dapat memicu konflik antarsuku, memunculkan berbagai macam aliran politik, dan menghambat asimilasi budaya yang berbeda satu sama lain.

Baca Juga: Cerita Lengkap SEWU DINO SimpleMan, Kisah Horror Tentang Santet yang Lebih Seram dari KKN di Desa Penari

Contoh Etnosentrisme di Indonesia

Contoh etnosentrisme di Indonesia adalah penggunaan koteka bagi laki-laki dewasa di Papua.

Bagi masyarkat non pedalaman Papua, penggunaan koteka mungkin merupakan hal yang tidak wajar.

Namun, bagi masyarakat pedalaman Papua, menggunakan koteka sebagai penutup kelamin adalah hal yang wajar dan menjadi kebanggaan tersendiri.

Baca Juga: Stunting Adalah Apa? Simak Arti dan Penjelasan Stunting yang Berkaitan dengan Pertumbuhan Anak

Contoh lainnya adalah perilaku carok di Madura, yang mana merupakan sebuah upaya pembunuhan oleh laki-laki Madura saat merasa harga dirinya terusik oleh orang lain.

Bagi masyarakat di luar Madura, hal tersebut mungkin dianggap sebagai perilaku brutal.

Namun, bagi masyarakat Madura, carok adalah perilaku yang dianggap sakral dan sangat dijunjung tinggi.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: uma.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah