Lantas, apa saja 3 karakteristik utama Kurikulum Prototype? Kurikulum Prototype memiliki 3 karakteristik, yakni:
1. Pengembangan karakter atau kemampuan non-teknis (soft skills)
Ini adalah aspek soft skills, termasuk berkaitan dengan kemampuan bersosialisasi siswa (akhlak mulia, kebhinekaan, nalar kritis, dll)
Jadi, pada Kurikulum Prototype, anak didik tak sekadar difokuskan pada keterampilan di bidang yang ditekuni.
Lebih dari itu, guru bisa memberikan berbagai tugas yang bisa membuat siswa bisa belajar lintas minat atau lintas mata pelajaran.
2. Fokus pada materi esensial
Karakteristik fokus pada materi esensial berarti bagaimana membuat pembelajaran menjadi lebih fokus dan mendalam.
Jadi, prinsipnya adalah penyederhanaan materi esensial yang diterapkan di setiap mata pelajaran.
Misalnya, mapel Bahasa Indonesia di kurikulum K13 punya 52 kompetensi dasar, maka di Kurikulum Prototype disederhanakan menjadi 22 kompetensi dasar.