Portal Kudus - Masyarakat Jawa terkhusus daerah pesisir Pantai Utara (Pantura) selalu mengalami konflik kehidupan yang dilematik.
Mereka selalu dibenturkan dengan permasalahan-permasalahan krusial yang tentunya akan diwariskan ke kehidupan anak dan cucu di masa depan.
Permasalahan-permasalahan tersebut salah satunya disebabkan oleh masifnya kawasan industri yang terus berkembang di sekitar lahan mata pencaharian mereka.
Baca Juga: Akibat Bullying Siswa MTs di Pati Alami Pendarahan Otak
Menyikapi keresahan masyarakat tersebut, PMII Rayon Sains dan Teknologi Komisariat UIN Walisongo Semarang gelar nonton bareng (nobar) dan diskusi film ‘Surat Cinta dari Pantura’ yang diselenggarakan pada Sabtu, 28 November 2022.
Acara yang berlangsung di Angkringan Sipro, Ngaliyan, Kota Semarang ini dimulai dengan pantikan diskusi yang disampaikan oleh Feby Alfiana, selaku moderator.
Acara kemudian berlanjut pada penayangan Film ‘Surat Cinta dari Pantura’ yang berlangsung selama satu jam.
Baca Juga: Deklarasi Kebangkitan! Sarbumusi Pati Komitmen Dampingi Buruh
Film dokumenter hasil kolaborasi antara Watch Doc, Greenpeace, dan Trend Asia ini menggambarkan tentang kehidupan tragis yang dialami masyarakat pantura akhir-akhir ini.