Portal Kudus - Simak inilah pembahasan tentang harga minyak goreng curah naik lagi di pasar a, analisislah kondisi ekonomi berdasarkan teori ekonomi klasik.
Menjawab rasa penasaran yang ada dibenak pikiran, inilah jawaban dari pertanyaan yang sedang dicari ulasan dan pembahasannya.
Simak dan perhatikan dengan baik, pembahasan lengkap pertanyaan yang dimaksudkan di atas.
Inilah referensi jawaban soal dari pertanyaan yang bisa dijadikan pilihan untuk menjawab soal yang ada.
Simak dan perhatikan dengan baik, pembahasan lengkap pertanyaan yang dimaksudkan di atas.
Untuk mengetahui jawaban soal dari pertanyaan Simak inilah pembahasan tentang harga minyak goreng curah naik lagi di pasar a, analisislah kondisi ekonomi berdasarkan teori ekonomi klasik silahkan simak penjelasannya di bawah ini.
Soal Lengkap:
Harga minyak goreng curah naik lagi di Pasar A. Sejumlah pedagang mengaku menjual minyak goreng curah seharga Rp14.500 hingga Rp15 ribu per kilogram (kg).
Titi mengaku biasa menjual minyak goreng curah sebanyak enam jerigen setiap hari. Satu jerigen berisi 17 kg.
Itu berarti, Titi bisa menjual minyak goreng curah hingga 102 kg dalam sehari. Sementara, minyak goreng kemasan kalah pamor di gerai milik Titi.
Maksimal, total minyak goreng kemasan yang terjual hanya lima dus. Ia juga menjual minyak goreng kemasan seharga Rp16 ribu per liter.
Meski harga tak jauh beda, tetapi mayoritas pembeli tetap memilih minyak goreng curah. "Yang beli banyak mau curah, karena banyak pedagang. Jadi maunya curah," kata Any.
Berdasarkan wacana di atas, analisislah kondisi ekonomi berdasarkan teori ekonomi klasik!
Referensi Jawaban:
Berdasarkan wacana di atas, kondisi ekonomi dapat dianalisis berdasarkan teori ekonomi klasik.
Teori ekonomi klasik menekankan pada mekanisme pasar bebas dan intervensi pemerintah yang minimal dalam perekonomian.
Beberapa faktor yang memengaruhi kondisi ekonomi berdasarkan teori ekonomi klasik antara lain:
- Hukum Penawaran dan Permintaan
Menurut teori ekonomi klasik, harga suatu barang ditentukan oleh hukum penawaran dan permintaan.
Dalam kasus minyak goreng, kenaikan harga minyak goreng curah di Pasar A disebabkan oleh tingginya permintaan terhadap minyak goreng curah.
Mayoritas pembeli memilih minyak goreng curah karena harganya yang lebih murah dibandingkan minyak goreng kemasan.
Hal ini mencerminkan prinsip penawaran dan permintaan, di mana konsumen cenderung memilih barang dengan harga lebih murah.
- Intervensi Pemerintah
Teori ekonomi klasik menekankan pentingnya intervensi pemerintah yang minimal dalam perekonomian.
Dalam kasus ini, intervensi pemerintah terhadap harga minyak goreng curah maupun minyak goreng kemasan sangat minim.
Harga minyak goreng curah dan kemasan ditentukan oleh mekanisme pasar bebas, di mana pedagang dapat menentukan harga sesuai dengan kondisi pasar.
- Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar rupiah juga dapat dianalisis berdasarkan teori ekonomi klasik.
Beberapa faktor yang memengaruhi nilai tukar rupiah antara lain mekanisme pasar bebas, hukum penawaran dan permintaan valuta asing, serta faktor-faktor eksternal seperti kondisi perekonomian global, inflasi, dan cadangan devisa
Dengan demikian, kondisi ekonomi berdasarkan teori ekonomi klasik dapat dianalisis melalui mekanisme pasar bebas, hukum penawaran dan permintaan, serta intervensi pemerintah yang minimal.
Dalam konteks kasus minyak goreng, kenaikan harga minyak goreng curah mencerminkan prinsip penawaran dan permintaan, di mana konsumen cenderung memilih barang dengan harga lebih murah.
Selain itu, intervensi pemerintah terhadap harga minyak goreng sangat minim, sehingga harga ditentukan oleh mekanisme pasar bebas.
Demikian informasi tentang harga minyak goreng curah naik lagi di pasar a, analisislah kondisi ekonomi berdasarkan teori ekonomi klasik.***