Portal Kudus - Simak inilah pembahasan tentang kemukakan dan diskusikan tentang praktek-praktek budaya yang lazim dilakukan oleh struktur masyarakat Indonesia, yang melanggengkan praktek-praktek korupsi.
Menjawab rasa penasaran yang ada dibenak pikiran, inilah jawaban dari pertanyaan yang sedang dicari ulasan dan pembahasannya.
Simak dan perhatikan dengan baik, pembahasan lengkap pertanyaan yang dimaksudkan di atas.
Inilah referensi jawaban soal dari pertanyaan yang bisa dijadikan pilihan untuk menjawab soal yang ada.
Simak dan perhatikan dengan baik, pembahasan lengkap pertanyaan yang dimaksudkan di atas.
Untuk mengetahui jawaban soal dari pertanyaan kemukakan dan diskusikan tentang praktek-praktek budaya yang lazim dilakukan oleh struktur masyarakat Indonesia, yang melanggengkan praktek-praktek korupsi silahkan simak penjelasannya di bawah ini.
Bagi kalian yang sedang mencari referensi jawaban soal dari pertanyaan kemukakan dan diskusikan tentang praktek-praktek budaya yang lazim dilakukan oleh struktur masyarakat Indonesia, yang melanggengkan praktek-praktek korupsi, silahkan simak artikel ini sampai selesai.
Artikel ini berisi jawaban soal dari pertanyaan kemukakan dan diskusikan tentang praktek-praktek budaya yang lazim dilakukan oleh struktur masyarakat Indonesia, yang melanggengkan praktek-praktek korupsi.
Untuk mengetahui jawaban soal dari pertanyaan kemukakan dan diskusikan tentang praktek-praktek budaya yang lazim dilakukan oleh struktur masyarakat Indonesia, yang melanggengkan praktek-praktek korupsi, silahkan simak penjelasannya di bawah ini.
Soal Lengkap:
Kemukakan dan diskusikan tentang praktek-praktek budaya yang lazim dilakukan oleh struktur masyarakat Indonesia, yang melanggengkan praktek-praktek korupsi.
Jawaban:
Indonesia memiliki beberapa praktek budaya yang secara tidak langsung melanggengkan praktek korupsi di dalam struktur masyarakatnya.
Beberapa praktek budaya yang lazim dilakukan dan berkontribusi terhadap korupsi di Indonesia antara lain:
- Nepotisme:
Praktek memberikan keuntungan atau posisi kepada keluarga atau kerabat dekat tanpa mempertimbangkan kualifikasi atau kompetensi.
Hal ini sering kali terjadi dalam pengangkatan pejabat publik atau pemberian kontrak proyek kepada pihak yang memiliki hubungan personal dengan pejabat yang berwenang.
Praktek ini melanggengkan korupsi karena tidak ada persaingan yang sehat dan transparan dalam perekrutan atau pengadaan.
- Ketidakadilan:
Budaya yang membenarkan perlakuan tidak adil atau diskriminatif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pemberian hak dan keadilan.
Baca Juga: PADA Tahun 2022, PT. Jaya Membeli 30% Saham PT.Abadi (30.000 Lembar) Rp 800,- Per Lembar Saham, Dengan Kurs 110
Ketidakadilan ini menciptakan kesempatan bagi korupsi, karena orang-orang yang merasa tidak adil atau tidak mendapatkan hak mereka mungkin mencari jalan pintas atau menggunakan uang untuk memperoleh apa yang seharusnya mereka dapatkan secara adil.
- Penghargaan terhadap kekayaan:
Budaya yang menghargai dan mengagungkan kekayaan materi sering kali menjadi pendorong bagi individu untuk mencari cara-cara tidak jujur untuk memperoleh kekayaan tersebut.
Praktek korupsi menjadi salah satu cara yang dianggap efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
- Kurangnya kesadaran hukum:
Budaya yang kurang menghargai dan memahami pentingnya aturan hukum dapat melanggengkan korupsi.
Ketika masyarakat tidak memahami konsekuensi hukum dari tindakan korupsi atau tidak percaya pada sistem peradilan yang adil, mereka cenderung lebih mudah terlibat dalam praktek korupsi.
- Budaya suap:
Budaya memberikan suap atau "uang pelicin" untuk memperoleh layanan atau fasilitas yang seharusnya tersedia secara bebas atau dengan biaya yang wajar.
Baca Juga: LINK PENGUMUMAN Hasil Seleksi Kompetensi Calon PPPK Tahun 2023 Simak Info Selengkapnya Disini
Praktek ini melanggengkan korupsi karena menciptakan lingkungan di mana pejabat publik atau pihak yang berwenang mengharapkan imbalan finansial untuk melakukan tugas mereka.
Untuk mengatasi praktek-praktek budaya yang melanggengkan korupsi, diperlukan upaya yang komprehensif, termasuk pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya integritas dan transparansi, penguatan sistem hukum dan penegakan hukum yang adil, serta pembangunan budaya yang menghargai kejujuran dan keadilan.
Demikian pembahasan tentang Kemukakan dan diskusikan tentang praktek-praktek budaya yang lazim dilakukan oleh struktur masyarakat Indonesia, yang melanggengkan praktek-praktek korupsi.***