Portal Kudus – Selain komunikasi verbal, interaksi di dalam kelas juga dapat terjadi komunikasi nonverbal. Dengan demikian, komunikasi nonverbal penting diperhatikan untuk mencapai komunikasi efektif dalam pembelajaran.
Komunikasi nonverbal biasanya dilakukan untuk membackup atau menegaskan pesan verbal, namun seringkali pesan nonverbal lebih efektif dalam mencapai sasaran pesan. Seperti, ekspresi wajah, komunikasi mata, gerak gerik badan dan sentuhan.
Model komunikasi yang cocok untuk membahas proses komunikasi yang terjadi adalah model komunikasi Riley and Riley karena model ini mengatakan bahwa komunikan dalam menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator tidak langsung bereaksi begitu saja.
Baca Juga: Pendekatan Self Disclosure untuk Mengantisipasi Perceraian Pernikahan
Ada faktor-faktor di luar dirinya yang turut mempengaruhi dan bahkan mengendalikan aksi dan reaksinya terhadap suatu pesan yang diterimanya.
Faktor-faktor yang dimaksud adalah terutama berkaitan dengan peran dan kelompok primer (misalkan keluarga) dan kelompok lainnya yang menjadi rujukan (referensi) dan si komunikan.
Nilai-nilai yang berlaku pada kelompok primer dan kelompok rujukan inilah yang lazimnya mempengaruhi komunikan dalam menentukan sikap dan tindakannya.
Hal ini terjadi karena umumnya orang akan selalu berusaha agar sikap dan tindakannya tidak terlalu menyimpang dan nilai-nilai kelompok di lingkungannya.
Siswa akan menentukan sikapnya dalam berkomunikasi di sekolah. Kelompok primer (keluarga) berperan penting dalam menentukan proses komunikasi siswa tersebut apakah akan berdampak positif atau negatif.
Karena proses komunikator (lawan interaksi siswa) dan komunikan (siswa) tidak langsung bereaksi begitu saja.***