Portal Kudus - Ingin tahu perbedaan etilen glikol dan propilen glikol? Kedua bahan ini, baru-baru ini sering dibicarakan publik terkait obat sirup yang dilarang beredar oleh BPOM RI.
Sebelum membahas etilen glikol dan propilen glikol ini, anda harus memahami terlebih dahulu pengertian dari kedua bahan ini.
Terkait pembahasan mengenai perbedaan etilen glikol dan propilen glikol ini, hingga kini belum bisa dipastikan bahwa etilen glikol menjadi penyebab utama gagal ginjal akut pada anak. Masih praduga saja.
Baca Juga: Berikut Daftar Obat Sirup yang Dilarang oleh BPOM RI: Kenapa Dimusnahkan? Ternyata...
Di sisi lain, meskipun belum ada kepastian akurat yang menyebutkan bahwa etilen glikol bisa menyebabkan gagal ginjal pada anak, zat ini ternyata memang berbahaya dan tak layak untuk dikonsumsi.
Berikut penjelasan terkait perbedaan etilen glikol dan propilen glikol.
Etilen glikol adalah sejenis senyawa alkohol yang salah satu fungsinya adalah untuk melarutkan.
Tak hanya dalam obat-obatan saja, bahkan untuk dicampur ke bahan makanan pun sebenarnya etilen glikol tak layak untuk dikonsumsi.
Sebab biasanya etilen glikol ini digunakan dalam industri kosmetik maupun otomotif, dan bukan untuk dikonsumsi.
Meskipun bukan menjadi penyebab pasti gagal ginjal pada anak, namun anak juga bisa merasakan egek samping gagal ginjal, mengganggu fungsi otak, paru-paru, bahkan cacat kelahiran.
Jika dikonsumsi, seseorang juga bisa merasakan sesak nafas akibat asam glikolat dari etilen glikol ini menumpuk dalam tubuh, sehingga ginjal pun rusak.
Berarti etilen glikol tak aman digunakan dan dicampur ke dalam bahan makanan maupun obat-obatan.
Di sisi lain, propilen glikol adalah jenis senyawa alkohol yang aman sebagai pelarut dalam obat-obatan, sama amannya dengan penggunaan gliserin.
Bahkan tak hanya dalam obat-obatan saja, propilen glikol juga digunakan untuk pelarut di kosmetik, sebagai pengawet dan penahan kelembapan, dan tidak membahayakan secara langsung.
Namun, propilen glikol membutuhkan durasi pengolahan yang cukup lama karena titik bekunya yang tinggi.
Sedangkan etilen glikol memiliki titik beku yang lebih rendah dari titik beku propilen glikol.
Karena itulah kemungkinan besar industri-industri "nakal" lebih memilih etilen glikol untuk dicampurkan dengan obat-obatan maupun makanan agar lebih cepat dan tidak memakan waktu, juga biaya lebih murah.
Akibat jumlah batas aman etilen glikol yang terlalu tinggi pada beberapa obat sirup anak, BPOM RI pun memutuskan untuk meminta industri-industri terkait menarik peredarannya, karena tak aman dikonsumsi oleh anak-anak.***