10 Contoh Cerpen Singkat Bertema Pendidikan, Persahabatan, Kehidupan Sehari-hari Beserta Motivasi

23 Agustus 2022, 07:48 WIB
10 Contoh Cerpen Singkat Bertema Pendidikan, Persahabatan, Kehidupan Sehari-hari Beserta Motivasi /Pixabay.com/

Portal Kudus- Inilah pembahasan 10 contoh cerpen singkat bertema pendidikan, persahabatan, kehidupan sehari-hari beserta motivasi.

Artikel ini berisi tentang pengertian cerpen dan contoh cerpen singkat dengan berbagai tema.

Cerita pendek atau biasa disingkat cerpen adalah salah satu jenis prosa yang isi ceritanya bukan kejadian nyata dan hanya dibuat-buat.

Baca Juga: Al Ikhlas dan Artinya, Berikut Ini Surat Al Ikhlas dan Artinya

Jumlah kata di dalam cerita pendek tidak lebih dari 10.000 kata. Penulisan cerita pendek menggunakan gaya bahasa yang naratif.

Banyak warganet yang penasaran dengan arti cerpen singkat, artikel berikut akan mengulas lengkap arti dan contoh cerpen singkat.

Berikut merupakan pengertian dan contoh cerpen singkat yang telah di rangkum Tim Portal Kudus dari berbagai sumber:

Baca Juga: Arti Kartu Tarot Eight of Wands, Lengkap dengan Posisi Tegak dan Terbalik

1. Contoh Cerpen Singkat Persahabatan

Persahabatan Sejati

Saat ini aku berada di kelas 9 SMP, setiap hari kujalani bersama dengan ketiga sahabatku, Aris, Andri, dan Ana. Kami berempat sudah bersahabat sejak kecil.

Suatu saat kami menulis surat perjanjian persahabatan di sobekan kertas yang dimasukkan ke dalam sebuah botol, kemudian botol tersebut dikubur di bawah pohon yang nantinya surat tersebut akan kami buka saat kami menerima hasil ujian kelulusan.

Hari yang kami berempat tunggu akhirnya tiba, kami pun menerima hasil ujian dan hasilnya kita berempat lulus semua.

Kami serentak langsung pergi berlari ke bawah pohon yang pernah kami datangi dan menggali tepat di mana botol yang dahulu dikubur berada.

Kemudian, kami berempat membuka botol tersebut dan membaca tulisan yang dulu pernah kami tulis. Kertas tersebut bertuliskan "Kami berjanji akan selalu bersama untuk selamanya".

Keesokan hari, Aris berencana untuk merayakan kelulusan kami berempat. Malamnya kami berempat pergi bersama ke suatu tempat dan di situlah saat-saat yang tidak bisa aku lupakan karena Aris berencana untuk menyatakan perasannya kepadaku. Akhirnya aku dan Aris berpacaran.

Begitu juga dengan Andri, dia pun berpacaran dengan Ana. Malam itu sungguh malam yang istimewa untuk kami berempat. Kami pun bergegas untuk pulang.

Ketika perjalanan pulang, entah mengapa perasaanku tidak enak.

"Perasaanku enggak enak banget ya?", ucapku penuh cemas.

“Udahlah, Ndi, santai aja, kita enggak bakalan kenapa-kenapa," jawab Andri dengan santai.

Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan Nindi terjadi.

"Arissss awasss! di depan ada jurang!," teriak Nindi.

"Aaaaaaaaaa!!!"

Bruuukkk. Mobil yang kami kendarai masuk ke dalam jurang. Aku tak kuasa menahan air mata yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri.

Perlahan aku buka mataku sedikit demi sedikit dan aku melihat ibu berada di sampingku.

"Nindi... kamu sudah sadar, Nak?" tanya ibuku.

"Ibu.. aku di mana? Di mana Ana, Andri, dan Aris?" tanyaku.

"Kamu di rumah sakit, Nak. Kamu yang sabar ya, Andri dan Aris tidak tertolong di lokasi kecelakaan," jawab ibu sambil menitikkan air mata.

Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti mendengar pernyataan ibu.

"Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal aku sayang banget ke kamu, aku cinta kamu, tapi kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku," batinku berkata.

Lantas, dua hari berlalu dan aku berkunjung ke makam mereka, aku berharap kami bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Tetapi, sekarang semua itu hanya angan-angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian.

Baca Juga: CONTOH Teks Editorial Lengkap Strukturnya, Dapatkan Contoh Teks Editorial untuk Tugas Bahasa Indonesia

2. Contoh Cerpen Singkat Pendidikan

Mengajarkan tentang Bersikap Rendah Hati

Ada seorang anak bernama Fitri. Dia murid kelas 6 SD yang sangat pintar dan baik hati. Di sekolah punya banyak teman yang menyukainya karena sikapnya tersebut. Semua ingin berteman dengan Fitri.

Ada lagi anak perempuan bernama Ita, ia berbanding terbalik dengan Fitri. Ia pintar, tapi sangat sombong. Temannya hanya dua, yaitu Lisa dan Lily, gadis kembar di sekolahnya.

Suatu hari, ibu guru mengumumkan bahwa akan ada perlombaan membaca pidato dua minggu lagi. Bu Yati selaku wali kelas 6 membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin ikut seleksi.

Fitri dan Ita ikut berpartisipasi. Setiap hari mereka selalu latihan membaca pidato agar lolos seleksi. Sampai hari penyeleksian tiba, keduanya memberikan tampilan yang memukau lalu dinyatakan lolos.

Saat hari perlombaan tiba, Ita terus saja membanggakan dirinya, menyatakan bahwa pasti ia akan juara. Sebab, sebelumnya dia juga pernah menjadi juara waktu kelas 5 SD di lomba pidato.

Berbeda dengan Fitri, ia tidak henti-hentinya berdoa dan berlatih, mencoba menghafal kembali teks pidato. Ita pun dipanggil lebih dulu, sang juara kelas 5 SD kini mendadak lupa teks pidato yang sudah dihafalnya.

Setelah itu, Fitri maju dan memberikan penampilan yang sangat bagus. Semua juri kagum, termasuk Bu Yati yang saat itu datang untuk menemani mereka lomba.

Pengumuman pun tiba, Fitri keluar menjadi juara satu. Sedangkan Ita harus menahan air matanya karena dia tidak menang sama sekali.

Cerpen pendidikan ini mengajarkan kita bahwa harus menjadi orang yang rendah hati dan jangan sombong.

Baca Juga: Arti Kartu Tarot Six of Wands, Lengkap dengan Posisi Tegak dan Terbalik

3. Contoh Cerpen Singkat Lucu

Cowok Idaman

Pagi itu Tya berangkat sekolah bersama Ica sahabatnya. Sembari menyusuri lorong kelas yang biasa mereka lewati, Tya bertanya pada Ica.

"Ca, menurutmu tipe cewek idaman Ari itu kaya bagaimana sih?"

Sambil tersenyum Nina lantas menjawab. "Bagaimana ya? Setahuku tipenya Ari sih gak muluk-muluk. Karena setahu aku dia lebih suka sama cewek yang natural gitu lah".

"Hmm gitu ya, enggak suka sama cewek yang hobi dandan berarti," sambut Tya dengan wajah yang semakin berbinar kegirangan.

"Ya kira-kira seperti itu lah."

"Terus bagaimana dong supaya wajah tetep cantik, meski gak pake make up tebal?" tanya Tya lagi.

"Coba aja kamu pakai masker bengkoang dan scrub gula pasir biar bibir merah merona gitu," jawab Ica.

"Wah iya juga ya, nanti malam ku coba deh Ca."

Selama beberapa hari Tya mencoba ide yang diberikan oleh Ica. Tya senang karena wajahnya lama kelamaan mulai tampak lebih cerah dan berseri. Bekas jerawat yang awalnya tampak jelas sudah mulai menghilang.

Masker bengkoang dan scrub gula pasir untuk wajah dan bibir pun tak pernah lupa terus ia gunakan, mengingat seminggu lagi bakal ada acara pensi.

Pastinya di acara ini Tya bakal ketemu Ari dan dia harus tampil cantik dan memesona agar menarik perhatian Ari, lelaki idamannya.

Baca Juga: Arti Kartu Tarot Six of Wands, Lengkap dengan Posisi Tegak dan Terbalik

4. Contoh Cerpen Singkat Kehidupan Sehari-hari

Tak Konsisten

Terdengar bunyi alarm begitu keras mengusik Agus yang terlelap. Dia menggeliat menahan rasa kantuk. Kemudian dia membuka matanya secara perlahan.

"Oh Tuhan!" Agus terkejut melihat jam ternyata pukul 07.00 pagi. Dia langsung bergegas menuju kamar mandi, kemudian dia mandi dan merapikan diri lalu tancap gas untuk pergi ke kantor.

Sesampainya ia di kantor, dia sudah terlambat menghadiri meeting yang diajukan dari jam biasannya karena bosnya akan segera pergi keluar negeri.

"Maaf, Pak. Saya boleh masuk?” tanya Agus pada bosnya yang sedang memimpin meeting.

"Iya, silakan duduk, Gus, tapi maaf hari ini proyekmu digantikan oleh Riyan."

"Tapi kenapa, Pak? Saya hanya terlambat sebentar."

"Ini bukan masalah sebentar atau lama. Kita di perusahaan ini para pekerja profesional. Proyek itu dari dulu saya percayakan sama kamu, tapi kamu ternyata tidak bisa konsisten.

Meski telat sebentar, ada satu di antara temanmu yang bisa memberi ide bagus untuk proyek itu. Jadi maaf sekali lagi, sudah bagus kamu tidak saya keluarkan dari tim," jelas bosnya dengan tegas.

Seketika Agus langsung terdiam dengan wajah yang penuh dengan penyesalan. Setelah meeting selesai, Agus pergi menuju meja kerjanya.

"Kamu kenapa hari ini, Gus? Sampai telat seperti ini tak seperti biasannya."

"Ini salahku, Dev. Aku begadang semalam nonton bola tim kesukaanku sampai larut malam, sampai-sampai aku lupa kalau ada proyek penting dan seharusnya menguntungkan bagiku."

"Hmm makanya kamu harus mengutamakan profesi dari pada hobi," sambung Devi sedikit menasihati.

Baca Juga: Al Ikhlas dan Artinya, Berikut Ini Surat Al Ikhlas dan Artinya

5. Contoh Cerpen Terbaik Singkat

Indahnya Berbagi dengan Sahabat

Pagi itu hujan turun dengan deras. Ani merasa bingung bagaimana untuk berangkat ke sekolah. Ketika sedang memandang hujan, terdengar suara HP berdering dari kamar Ani, lantas saja Ani masuk ke kamar dan menjawab telepon.

Ternyata yang menghubungi Ani adalah Lia sahabatnya. Dalam teleponnya Lia mengatakan bahwa ia akan menjemput Ani, sebab Lia tahu jika Ani sedang kebingungan bagaimana untuk pergi ke sekolah.

Tak selang berapa lama, Lia sudah sampai di depan rumah Ani bersama ayahnya menggunakan mobil. Ani pun bergegas berpamitan pada orang tuannya dan keluar untuk menemui Lia.

Setelah sampai di sekolah, yang merupakan teman sebangku tersebut pun masuk menuju kelasnya. Istirahat pun tiba, keduanya pergi ke kantin untuk menghilangkan rasa lapar. Ketika hendak membayar ternyata Lia lupa membawa dompet. Sehingga Ani sang sahabat membayarkannya.

Baca Juga: Al Ikhlas dan Artinya, Berikut Ini Surat Al Ikhlas dan Artinya

6. Contoh Cerpen Singkat yang Lucu

Jangan Lihat dari Belakang, Lihatlah dari Depan

Siang itu Viktor dan Budi duduk di sebuah taman. Tak selang beberapa lama lewatlah seorang berpakaian wanita dengan rambut panjang dan sepatu yang tinggi. Sontak keduanya melihat ke arah wanita tersebut. Dan tentu saja keduanya memiliki keniatan untuk mengikuti wanita tersebut.

Karena penasaran, keduanya pun mengikuti ke mana wanita tersebut itu berjalan. Ternyata ia berhenti pada sebuah cafe. Keduanya pun mengikutinya hingga masuk ke dalam. Namun sayangnya tak menemukan wanita yang diikutinya.

Mereka pun mencari hingga ke lantai dua dalam cafe tersebut, ternyata memang benar wanita yang diikutinya tersebut ada di lantai dua.

Namun sayangnya keduanya tak memiliki keberanian untuk menegur sang wanita. Sehingga mereka hanya mampu mendengarnya dari belakang. Hingga sangat lama, karena asa penasaran yang begitu besar, maka Viktor pun memiliki keberanian untuk menyapa sang wanita.

Dari belakang, Viktor pun menepuk pundak snag wanita sambil mengatakan “Hai”. Sang wanita pun menoleh ke arah Viktor. Sontak Viktor pun kaget dengan wajah yang aman sangat menyesal dan malu. Sebab wanita yang diikuti bersama Budi bukanlah wanita, namun pria yang menyamar sebagai wanita.

Suatu hari Ali dan Indra sedang berbincang-bincang di pinggir lapangan saat istirahat sedang berlangsung. Ali dan Indra berada di satu kelas yang sama yaitu kelas 12. Sudah satu minggu teman mereka Andi tidak kunjung masuk.

Kabarnya Andi sedang sakit dan dirawat. Indra yang merupakan tetangga sebelah rumah Andi pun sering ditanyakan bagaimana kabar Andi. Ali pun ikut menanyakan pada Indra,

“Ndra, keadaan Andi bagaimana? Sudah kembali dari rumah sakit belum?” Indra yang sudah sering mendapatkan pertanyaan ini pun menjawab dengan nada lemas dan malas.

“Indra sudah meninggal, Li” kira-kira seperti itulah bunyi jawaban yang didengar oleh Ali.

Karena suara di pinggir lapangan terlalu kencang ternyata Ali salah mendengar.

“Apa Andi sudah meninggal Ndra?”

Lalu Indra menjawab dengan suara yang lebih kencang, “Sembarang kamu Ali. Maksud aku Andi sudah mendingan bukan meninggal.”

“Oh.” Jawab Ali sambil tertawa karena terkejut setelah salah mendengar kabar kondisi Andi.

Si Gareng dan si Semar pergi ke pasar baru, senang membeli sepatu futsal dipasar tersebut. si Gareng senang beli sepatu membuat dia sekalian senang bayarin sepatu termasuk membuat si Semar. Setelah keliling2 di seputar pasar tersebut selanjutnya mereka berhenti di suatu toko yang menjajakan sepatu futsal dan mereka mendapatkan sepatu yang diinginkan di toko tersebut.

Mereka pun telah sepakat dan deal tentang harga bersama si penjajal sepatu tersebut, untuk 2 gunakan sepatu dihargai Rp300.000. Namun sesudah senang membayar, ternyata duit cash yang Gareng bawa hanya Rp 100 ribu. Kemudian si Gareng menyita inisiatif menyuruh Semar ke ATM untuk ambil uangnya di atm. maka dikasihlah dompet si Gareng ke si Semar.

Gareng: “Mar!”

Semar: “Iya Reng, jadi gimana nih?”

Gareng: “Lo ke atm, terus ambilin duit 200 ribu aja di mesin itu pake kartu atm gue, lo tau kan cara ambil duit di atm?”

Semar: “Ya bisalah, lo kira gue orang cupu, ngambil duit di atm aja gak tau huh! Jangan ngeremehin gitulah.”

Gareng: “Yaudah nih bawa dompet gue, nanti ambil duitnya pake kartu gue. Terus kalo ada apa-apa lo telpon gue. Buruan sana, gue enggak enak mirip abang penjualnya kalo kelamaan, nanti dikira lagi pura-pura beli tapi enggak punya duit.”

Semar: “Oke gue berangkat, lo standby hp aja. Nanti gue telepon lo kalo duitnya udah gue ambil ok boss?”

Gareng: “Yaudah sana berangkat, gue tungguin cepet!”

(Setelah 15 menit menunggu, tiba2 si Semar nelpon ke hp si Gareng).

Semar: “Reng, waduh celaka kita.”

Gareng: “Celaka gimana maksud lo?”

Semar: “Duit lo gak bisa diambil, kartu lo di tolak terus sama atm, gue udah nanya ke satpam, katanya kartu lo tuh enggak bisa, bakalan keluar terus kalo masukin ke atm.

Gareng: “Ah masa sih, padahal kan gue baru aja ganti itu kartu. Masa gak bisa?”

Semar: “Duh gimana nih? Mending batalin aja beli sepatunya dan lo kabur diem-diem dari si abang itu. Besok lo tanyain ke banknya kenapa kartunya ga bisa dipake.”

Gareng: “Emang kartunya yang mana yang lo masukin?”

Semar: “Itu tadi gue masukin kartu yang ada nama, tanggal lahir, alamat sama agama lo ke mesin itu.”

Gareng: “Sampe taun jebot dan gajah bisa ngelahirin onta pun kagak bakal bisa, ktp kok buat ambil duit di ATM.”

Baca Juga: Al Ikhlas dan Artinya, Berikut Ini Surat Al Ikhlas dan Artinya

7. Contoh Cerpen Singkat Motivasi Terbaik

Seperti Bunga dan Lebah

“Rif, berikan aku sebuah kisah untuk kujadikan pelajaran” ujar Risa tiba-tiba di sore hari yang sejuk itu.

“Hmm, kisah apa ya? Aku bacakan sepenggal kisah tentang analogi Bunga dan Lebah, mau?” jawabku yang berbalas anggukan penuh semangat dari Risa.

Seperti bunga dan lebah.

Ya, aku lebah dan ia bunganya. Atau mungkin sebaliknya. Aku tak peduli.

Simbiosis mutualisme, pikirku. Karena kami saling memberi, dan tanpa sadar saling menerima.

Lalu aku mulai meminta lebih banyak. Dan otomatis ia memberi lebih banyak.

Begitu yang kami lakukan sebagai bunga dan lebah.

Tapi aku sadar.

Mungkin aku bunganya.

Objek yang tidak akan pernah bisa berpindah tempat, hanya menunggu untuk disinggahi sesaat.

Ia lebahnya.

Hadir kala memang saatnya hadir. Pergi kala memang saatnya pergi.

Kala sang bunga menutup diri, berhenti untuk meminta, maka sunyi akan segera tercipta. Sang lebah boleh pergi, mencari keindahan bunga yang lain.

Lalu sepi.

Risa menatapku dengan nanar, seraya berkata “Tuan Rifazi, sejak kapan kamu pandai bercerita seperti ini?”.

“Sejak aku sadar, bahwa aku dan kamu hanya bisa sekedar menjadi teman, Nyonya Risa. Aku-lah bunganya, dan tentu, kau lebahnya” ujarku, tentu saja hanya berani kusampaikan dalam hati.

Baca Juga: Al Ikhlas dan Artinya, Berikut Ini Surat Al Ikhlas dan Artinya

8. Contoh Cerpen Singkat Motivasi

Anak Bermalasan

Minggu adalah hari libur yang ditunggu kaum rebahan, malas beraktivitas. Ada yang hanya ingin rebahan di rumah menghilangkan penat selama satu minggu beraktivitas dan ada pula yang berencana akan berlibur. Banu memilih opsi pertama, Banu memilih bersantai rebahan di rumah, dan parahnya Banu aka selalu merasa kurang dengan liburnya.

“Banu bangun sudah siang, nanti kamu terlambat.” Tanya ibunya.

“Bu Banu masih capek, banu bolos sehari ya.” Banu memelas pada ibunya.

“ Jangan begitu, bayaran sekolahmu mahal jangan menyepelekan menuntut ilmu” Jawab ibunya menyanggah.

“Sehari saja bu, Banu tidur lagi.”

Melihat kelakuan Banu Ibunya geram, hingga ibunya mengajak Banu melihat anak keterbelakangan di suatu panti asuhan.

“Nah sekarang coba kamu buka mata kamu, mereka ingin sekolah sepertimu, namun tidak ada orang tua yang akan membiayai mereka bersekolah” Jelas ibunya, mereka masih di dalam mobil.

Dengan kejadian itu Banu tersadar dan mau berangkat sekolah walau terlambat. Di perjalanan menuju sekolah Banu melihat seorang anak yang pincang berseragam sekolah sama dengannya, dalam hati Banu berkata, aku bersyukur masih punya fisik yang sempurna untuk bisa menuntut ilmu.

Itulah pembahasan 10 contoh cerpen singkat bertema pendidikan, persahabatan, kehidupan sehari-hari beserta motivasi.***

 

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Tags

Terkini

Terpopuler