Kumpulan Contoh Teks Anekdot Beserta Strukturnya Singkat dan Pendek, Sangat Cocok Untuk Tugas Sekolah

22 Agustus 2022, 16:10 WIB
Kumpulan Contoh Teks Anekdot Beserta Strukturnya Singkat dan Pendek, Sangat Cocok Untuk Tugas Sekolah /Freepik/Storyset

Portal Kudus- Simak penjelasan kumpulan contoh teks anekdot beserta strukturnya singkat dan pendek, sangat cocok untuk tugas sekolah.

Artikel ini berisi tentang pengertian dan contoh teks anekdot beserta strukturnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Teks anekdot adalah jenis teks yang berisi cerita singkat, menarik, mengesankan, dan lucu. Isi teks anekdot bisa berupa kritik atau sindiran terhadap kebijakan, layanan publik, perilaku penguasa, atau suatu fenomena/kejadian.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Erina Gudono Ada Tanggal Lahir, Pendidikan, Karir, dan Nama Instagramnya

Fungsi Teks anekdot adalah untuk sindiran atau kritikan dengan sajian berbentuk humor atau lelucon. Sindiran tersebut dapat berkaitan dengan masalah politik, hukum, atau kebiasaan sehari-hari

Banyak warganet yang penasaran dengan contoh teks anekdot, artikel ini akan mengulas lengkap contoh teks anekdot.

Berikut merupakan 20 contoh teks anekdot yang telah di rangkum Tim Portal Kudus dari berbagai sumber:

Baca Juga: Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 32 Tentang Laporan Hasil Observasi pada Teks Sampah

1. Kaos Tahanan KPK

Abstraksi:

Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Orientasi:

Setelah selesai memberikan berkas-berkas pencalonannya ke KPU di wilayah masing-masing, Danu dan Zaky ngobrol sekaligus meminum kopi di sebuah kantin. Mereka kemudian terikat ke dalam sebuah percakapan yang sangat seru.

Krisis:

Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang kaya raya?!

Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!

Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli baju yang termahal di Indonesia.

Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?

Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.

Reaksi:

Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?

Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.

Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.

Koda:

Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.

Baca Juga: Bantuan DTKS Apa Saja? Berikut Jenis Bansos Untuk DTKS Jakarta Tahap 3 dan Penjelasannya


2. Cara Keledai Membaca Buku

Abstraksi:

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati.

Orientasi:

Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Krisis:

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.

Reaksi:

Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.

Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu."

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya."

Koda:

"Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius.

Baca Juga: Apa Arti DTKS? Ini Kepanjangan dari DTKS dan Tata Cara Pendaftaran DTKS Jakarta Tahap 3, 22 Agustus 2022

3. Hukuman Pencuri Sandal Vs Koruptor

Abstraksi:

Di pagi hari yang indah, Diwan lagi asyik menyantap makanan kesukaanya yaitu soto, di warung langganan sebelah Masjid Jami'. Setelah merasa kenyang, Diwan kemudian berdiri dari duduknya untuk beranjak pulang menuju rumah.

Orientasi:

Dalam perjalanannya pulang menuju rumah, tak di sangka tiba-tiba Diwan tertimpa musibah. Diwan terserempet oleh kawanan pemuda pengendara motor yang melaju kencang dan ugal-ugalan. Kejadian tersebut mengakibatkan diwan jatuh ke jalan.

Tidak ada luka berat yang di alami oleh Diwan, namun yang membuatnya marah adalah tali sandal putus dan tidak dapat digunakan kembali.

Dengan rasa penuh marah, Diwan terpaksa pulang menuju rumah dengan berjalan kali tanpa menggunakan sandal. Karena jarak rumah masih cukup jauh, di tengah perjalanan Diwan merasakan sakit pada kaki karena tidak menggunakan sandal. Diwan pun memutuskan untuk membeli sandal di toko terdekat.

Sesampainya di toko terdekat, Diwan mulai melihat-lihat dan bertanya merek dan jenis sandal serta harganya. Namun, lagi-lagi nasib sial menghampirinya saat Diwan melihat isi dompetnya. Ternyata tak ada satu pun merek sandal yang harganya sesuai dengan isi dompetnya. Dengan perasaan sangat terpaksa, Diwan pun melanjutkan perjalanannya menuju rumah tanpa menggunakan sandal.

Krisis:

Diwan melintas di Masjid Jami' dan dia melihat banyak sandal yang ditinggalkan pemiliknya berjamaah. Kemudian, tanpa berpikir panjang Diwan langsung mengambil sandal paling bagus yang ada di Masjid Jami' tersebut.

Malangnya nasib Diwan saat mengambil sandal. Sang pemilik mengetahui sandalnya diambil oleh Diwan. Diwan pun dikejar-kejar oleh pemilik sandal tersebut. Sang pemilik sandal kemudian membawa Diwan ke kantor polisi atas tindakan kriminalitas yang telah dilakukan.

Setelah dilakukan penyeledikian, Diwan dijatuhi sanksi pasal pencurian, lalu kasusnya akan disidangkan satu pekan kembali. Malang banget si Diwan, hanya perkara sepele saja dapat bikin dia dibawa di hadapan meja hijau.

Respons:

Akhirnya tiba juga hari persidangan, Diwan berada di tempat duduk tersangka disertai muka yang tertunduk.

Hakim: Baiklah, Diwan, umur 23 tahun, saudara ternyata ketahuan mencuri sandal seharga 30.000 rupiah. Oleh sebab itu, Anda akan dikenakan sanksi 5 tahun penjara.

Diwan: Looh?! Pak, ini tak adil bagi saya, mengapa hukuman saya lebih berat daripada hukuman koruptor?

Koda:

Lalu hakim menjelaskan kepada Diwan bahwa ia mencuri sandal dan merugikan seseorang dengan nilai 30.000 rupiah saja. Sementara para koruptor melakukan korupsi uang senilai 2 miliar, dan itu sama saja merugikan 200 juta rakyat Indonesia.

Nah, bila dihitung-hitung, koruptor cuma bikin rugi 10 rupiah saja masing masing orang. Dengan begitu, kerugian yang dilakukan oleh Diwan lebih besar dibandingkan aksi yang dikerjakan oleh para koruptor.

Baca Juga: Apa Arti DTKS? Ini Kepanjangan dari DTKS dan Tata Cara Pendaftaran DTKS Jakarta Tahap 3, 22 Agustus 2022

4. Hukum Penjara Seumur Hidup untuk Pencuri Ikan

Abstraksi:

Pada suatu hari ada seorang nelayan muda yang baru saja dijebloskan ke dalam penjara.

Orientasi:

Di hari pertama ia mendekam di penjara, narapidana yang disebelahnya menanyakan kenapa ia sampai dipenjara.

Napi: Kamu masih muda, tapi kenapa sudah masuk penjara, kejahatan apa yang sudah kamu lakukan?

Nelayan: Yang saya lakukan hanya mencuri ikan.

Napi: Terus kamu divonis hingga berapa tahun?

Nelayan: "Saya divonis dengan hukuman seumur hidup dan masa percobaan selama 2 tahun.

Krisis:

Si Napi melongo karena merasa heran dan menanyakan lebih jauh lagi karena masalah ini tergolong sangat aneh.

Napi: Hanya mencuri ikan kamu dihukum seberat ini? Memang kamu mencuri ikan apa? Paus langka atau apa?

Nelayan: "Begini, aku mencoba membom ikan di dalam waduk dengan sebuah detonator atau bom kecil. Setelah bom saya lempar, kemudian ada 3 ekor ikan yang mengambang di permukaan air setelah alat yang saya gunakan sudah meledak.

Napi: Wah, cuma seperti itu seharusnya kamu hanya dihukum beberapa hari saja, tidak sampai seumur hidup dong?!

Nelayan: Nah, yang menjadi permasalahan utamanya yaitu terdapat 2 mayat penyelam yang ikut mengapung setelah ikan yang mengapung!

Reaksi:

Napi: (tertawa terbahak-bahak) Wahahaha ternyata tidak hanya ikan yang berhasil kamu bom. Bahkan penyelam yang tak berdosa saja ikut terkena bom, pantas saja kamu masuk penjara.

Koda:

Setelah membahas singkat mengenai kasus yang dialami nelayan muda tersebut yang masuk penjara dan divonis seumur hidup, mereka melanjutkan pembicaraan pembahasan yang lain.

Baca Juga: KONSORSIUM 303 Artinya Apa ? Ternyata Begini Arti Konsorsium 303 yang Muncul di Kasus Ferdy Sambo

5. Wakil Rakyat

Abstraksi:

Siang hari saat cuaca sedang panas, di sebuah warung kopi ada dua pemuda yang menikmati kopinya sambil berbincang-bincang.

Orientasi:

Dadang: Wakil rakyat saat ini bukannya menyejahterakan rakyat, tapi malah menyengsarakan rakyat.

Edi: Lebih parahnya lagi banyak wakil rakyat yang terjerat kasus korupsi.

Dadang: Emang parah, Ed. Rakyat makin susah, eh wakil rakyat malah makin semringah. Banyak rakyat yang kehilangan pekerjaan, eh wakil rakyat malah bersenang-senang. Betapa bahagia dan sejahtera sekali mereka menempati kursi DPR.

Krisis:

Edi: Eh, tapi ya Dang, kalau dipikir sih yang namanya wakil rakyat kan mewakili rakyat.

Dadang: Emang iya.

Edi: Coba pikirkan lagi Dang, mereka kan wakil rakyat. Kalau dipikir-pikir sih wakil rakyat itu sudah sepantasnya mewakili rakyat. Rakyat pengen bahagia, sudah ada yang mewakili.

Rakyat pengen harta melimpah sudah ada yang mewakili. Semua sudah diwakili oleh wakil rakyat. Bahkan rakyat pengen berantem pun sudah diwakili sama mereka.

Dadang: Hahaha, masak sih Ed, masak berantem juga diwakili oleh mereka.

Edi: Kaya gak tau aja, Dang, itu pas waktu sidang tidak jarang mereka pada berantem, pada tawuran di sana.

Reaksi:

Dadang: Bener juga kamu Ed, hahaha. Ayo Ed diminum dulu kopinya.

Koda:

Mereka berdua pun meminum kopi yang tinggal sedikit dan kemudian melanjutkan perjalanan untuk kembali bekerja.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Erina Gudono Ada Tanggal Lahir, Pendidikan, Karir, dan Nama Instagramnya

6. Obat Sakit Kepala

Abstraksi:

Di suatu hari pada bulan puasa, ada kakek yang hidup bersama dengan cucunya yang sedang asyik menikmati nonton televisi.

Orientasi:

Si kakek seperti biasa sedang menonton acara favoritnya yaitu "Si Boy". Setiap 20 sekali selalu muncul iklan, dan satu di antara iklan yang muncul adalah iklan obat sakit kepala. Di dalam iklan tersebut disebutkan bahwa obat tersebut dapat diminum kapan saja.

Krisis:

Ketika sedang asik-asiknya menonton TV, si kakek mendadak muncul rasa sakit di kepalanya. Kemudian si kakek memanggil cucunya yang sedang enjoy bermain di kamar dan menyuruhnya supaya membelikan obat sakit kepala untuknya.

Setelah cucunya tiba di rumah maka tidak menunggu lama, si kakek pun langsung meminum obat tersebut.

Reaksi:

Merasa ada yang aneh, si cucu tersebut kemudian bertanya kepada si kakek, "Kakek kan lagi puasa, kenapa minum obat Kek?".

Koda:

Dengan penuh percaya diri dan sama sekali tidak ragu-ragu, dan seakan tidak merasa berdosa maka si kakek pun menjawab, “Itulah hebatnya obat Bodr*x ini cu, bisa diminum kapan saja!".

Baca Juga: Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 32 Tentang Laporan Hasil Observasi pada Teks Sampah

7. Wiski dan Cacing

Abstraksi:

Seorang guru berijazah IPS yang baru saja di terima mengajar di sebuah sekolah menengah pertama. Lantaran di sekolah tersebut membutuhkan guru IPA mau tidak mau si Broto harus mengajar mata pelajaran IPA.

Orientasi:

Pertama masuk materi yang diajarkannya tentang pengaruh zat adiktif terhadap tubuh manusia. Si Broto mengajak siswa-siswinya melakukan percobaan dengan menggunakan wiski dan cacing.

Krisis:

Di tangan kanan bapak ada sebotol wiski dan di tangan kiri bapak ada seekor cacing. Bapak akan memasukkan cacing ke botol wiski. Setelah dimasukkan, tampak cacing tersebut menggeliat-geliat, meregang, merontak, kemudian diam dan tak bergerak.

Reaksi:

Lalu si Broto bertanya kepada siwa-siswinya, "Siapa yang bisa menyimpulkan pengamatan tentang wiski dan cacing yang baru saja kita saksikan?"

Koda:

Setelah beberapa lama, ada seorang siswa yang mengacungkan tangan, dan menjawab, "Pak, menurut saya karena wiski dapat membunuh cacing, jadi bila kita meminum wiski, cacing yang ada di perut kita akan mati".

Sontak siswa lain tertawa, sementara si Broto hanya mengerutkan kening memikirkan kalimat yang cocok untuk menanggapi jawaban siswa tersebut.

Itulah penjelasan kumpulan contoh teks anekdot beserta strukturnya singkat dan pendek, sangat cocok untuk tugas sekolah.***

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Tags

Terkini

Terpopuler