Apa Itu Wawasan Wiyata Mandala dalam MPLS? Ini Pengertian, Tujuan, dan Unsur Wiyata Mandala

11 Juli 2022, 15:40 WIB
Ilustrasi Apa Itu Wawasan Wiyata Mandala dalam MPLS? Ini Pengertian, Tujuan, dan Unsur Wiyata Mandala /Ilustrasi: Jan Mateboer dari Pixabay

Portal Kudus – Berikut informasi apa itu Wawasan Wiyata Mandala dalam MPLS yang berisi pengertian, tujuan, dan unsurnya.

Wawasan Wiyata Mandala adalah salah satu materi yang diberikan dalam MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.

Sebenarnya apa itu Wawasan Wiyata Mandala?

Simak penjelasan mengenai Wawasan Wiyata Mandala yang dilansir Portal Kudus dari laman SMA Negeri 1 Purwanegara berikut ini.

Pengertian Wawasan Wiyata Mandala

Wawasan Wiyata Mandala memiliki arti, Wawasan : Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat, Wiyata : Pendidikan, dan Mandala : Tempat atau lingkungan.

Sehingga Wiyata Mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan atau cara memandang sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran.

Baca Juga: 180 Teka-Teki Makanan dan Jawaban untuk MPLS Tingkat SMP, SMA, dan SMK

Sekolah sebagai pengemban utama misi pendidikan hendaknya hanya digunakan untuk tujuan Pendidikan.

Oleh karena itu, setiap pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan berkewajiban untuk menciptakan sekolah sebagai wawasan wiyata mandala.

Tujuan Wiyata Mandala

Tujuan Wiyata Mandala adalah diharapkan seluruh siswa dapat berperan aktif dalam meningkatkan fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan.

Aktivitas dan kreativitas siswa sangat diperlukan untuk menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, tempat saling asah, saling asih, dan saling asuh yang dibimbing oleh kepala sekolah dan guru yang dapat mendorong semangat dan minat belajar.

Hal yang sangat penting bagi siswa adalah dapat mendudukkan dan menempatkan diri sesuai dengan fungsinya sebagai warga wiyata.

Peserta didik akan diberikan pengetahuan mengenai arti dan makna wawasan wiyata mandala itu sendiri, unsur-unsur wiyata mandala juga dibahas lengkap pada materi tersebut.

Selain itu, pemateri juga akan memberikan pengetahuan mendalam mengenai sekolah dan fungsinya, supaya peserta didik paham tujuan mereka berangkat ke sekolah setiap hari untuk apa saja.

Hal tersebut berguna untuk mengurangi tingkat kemalasan peserta didik dan membuat peserta didik memiliki tujuan yang jelas ketika mereka berangkat ke sekolah.

Baca Juga: 4 Contoh Susunan Acara Upacara Pembukaan MPLS untuk Tingkat SMP, MTs, SMA, MA, dan SMK

Unsur Wiyata Mandala

Isi dari wawasan Wiyata Mandala, yaitu:

1. Sekolah merupakan wiyata mandala (lingkungan pendidikan),

2. Wewenang dan tanggung jawab penuh ada di kepala sekolah,

3. Kerja sama antara guru dan orang tua murid,

4. Guru, di dalam maupun di luar sekolah harus mampu menjunjung tinggi martabat dan citra guru,

5. Sekolah sebagai tempat untuk wiyata mandala harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya.

Sekolah Dan Fungsinya Dalam Pendidikan Wiyata Mandala

Makna yang terkandung dalam proses pendidikan Wiyata Mandala adalah :

1. Sekolah hendaknya betul-betul menjadi tempat terselenggaranya proses belajar mengajar tempat dimana ditanamkan dan dikembangkan berbagai nilai-nilai ilmu pengetahuan, keterampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional yaitu manusia yang cerdas, siap kerja, menguasai ilmu dan teknologi tetap berakar pada nilai-nilai budaya bangsa.

2. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya Proses Belajar Mengajar (PBM) untuk membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, pandangan hidup/kepribadian, hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya, kemampuan berkarya.

3. Sekolah sebagai tempat masyarakat belajar, dimana terjadi proses interaksi antara siswa, guru dan lingkungan sekolah, maka dalam kehidupan sekolah berperan unsur dan macam-macam satuan, seperti; kepala sekolah, guru, orang tua siswa, para siswa, pegawai dan hubungan timbal balik antara sekolah dengan masyarakat dimana sekolah itu berada.

4. Sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar, tempat terjadinya proses pembudayaan kehidupan hanya dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya apabila di lingkungan sekolah tersebut dapat diciptakan suasana aman, nyaman, tertib dari segala ancaman.

Baca Juga: KUMPULAN Jargon Motto Hidup Singkat untuk MPLS SMP, SMA, dan SMK

Ciri-Ciri Sekolah Sebagai Masyarakat Belajar

Ciri-ciri sekolah sebagai masyarakat belajar adalah :

1. Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib

2. Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan bekerja keras.

3. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya.

Penataan Wiyata Mandala Dalam Upaya Ketahanan Sekolah

1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif.

2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan Wiyata Mandala di sekolah melalui langkah-langkah :

a. Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk dapat mencegah sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.

b. Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan.

c. Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan setempat untuk terselenggaranya ketahanan sekolah.

d. Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan siswa yang bermasalah

e. Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa.

Baca Juga: 10 HARAPAN Mengikuti MPLS Inspiratif untuk Menjawab Pertanyaan di Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

f. Pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral Pancasila, kepribadian sopan santun dan berdisiplin.

g. Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar membaca/ informasi/penemuan para ahli.

h. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri.

i. Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek.

Peran siswa dalam wiyata mandala

1. Berperan secara aktif dalam setiap kegiatan sekolah yang berhubungan dengan pendidikan.

2. Wajib melaporkan segala gejala dan gangguan yang terjadi di sekolah kepada guru atau kepala sekolah.

3. Membantu terciptanya tata tertib di sekolah dengan mematuhinya.

4. Siswa berusaha untuk memanfaatkan waktu se-efisien mungkin dalam belajar.

5. Memanfaatkan fasilitas belajar yang ada sebaik mungkin dan menjaganya agar tetap dalam kondisi optimal.

6. Mengikuti kegiatan-kegiatan inta kurikuler dan ekstra kurikuler yang membantu proses belajar-mengajar.

Baca Juga: 7 ALASAN Masuk SMA untuk MPLS, Jawab Alasan Ini Saat Mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

7. Siswa mengikuti kegiatan berorganisasi melalui OSIS.

8. Menghindari tindakan yang akan menganggu ketertiban dan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Demikian informasi mengenai wawasan Wiyata Mandala. Semoga bermanfaat.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: SMAN 1 Purwanegara

Tags

Terkini

Terpopuler