Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 Di Indonesia Meningkat, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

- 14 November 2020, 14:34 WIB
Kasus Covid-19 di Majalengka terus bertambah
Kasus Covid-19 di Majalengka terus bertambah /PIXABAY/mattthewafflecat

Portal Kudus – Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sekarang ini terus bergerak ke arah yang diharapkan. Dalam beberapa pekan terakhir terjadi perkembangan baik di banyak daerah.

Namun Satgas Penanganan Covid-19 berpesan agar kondisi ini tidak membuat cepat berpuas diri dan terus menghimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan jaga jarak.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa vaksin yang masuk ke dalam tubuh manusia akan menstimulasi imunitas tubuh.

 Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Golongan yang Jelas Tak Bisa Mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 12 Bila Sudah Dibuka

Meskipun Vaksin Covid-19 Masih Dalam tahap uji Klinis, Tidak saja akan melindungi diri sendiri, juga orang lain yang tidak mendapatkan vaksinasi karena alasan tertentu, termasuk alasan kesehatan.

Data disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, melalui konferensi pers secara daring, Selasa 10 November 2020.

Berikut ini data perbandingan kasus aktif Hari Selasa 10 november, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 3.779 kasus, jumlah kasus aktif hari ini sebanyak 53.846 kasus atau 12,12%, dibandingkan rata-rata dunia sebesar 27,16%.

"Sedangkan jumlah kesembuhan kumulatif 375.741 kasus atau 84,6%. Dimana kasus sembuh dunia adalah 70,35%. Untuk jumlah kasus meninggal kumulatif sebanyak 14.761 atau 3,3% dimana kasus meninggal dunia sebesar 2,47%," kata Wiku.

Baca Juga: Saldo Pelatihan dan Insentif Prakerja Gelombang 11 Kapan Masuk? Login Www.prakerja.go.id

Dari grafik data Kementerian Kesehatan per 8 November 2020, melihat grafik kasus aktif Covid-19 berada di level 12,16% dan lebih rendah dari rata-rata dunia mencapai 27,16%.

Apabila dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara saja, Indonesia lebih rendah dari Malaysia (27,4%) dan Myanmar (22,39%).

Dari negara-negara di benua Eropa dan Amerika, kasus aktif Indonesia lebih rendah. Negara-negara Eropa dan Amerika seperti Perancis (90,55%), Belgia (91,47%), Swiss (60,64%), Jerman (35,95%) Amerika Serikat (34,78%).

"Sekali lagi, hal ini menunjukkan bahwa penganan Covid-19 di Indonesia sudah on the track atau sesuai. Bahkan dengan rendahnya angka kasus aktif Indonesia, kita juga berperan dalam menekan kasus aktif di tingkat global," tambah Wiku.

Baca Juga: Saldo Pelatihan dan Insentif Prakerja Gelombang 11 Kapan Masuk? Login Www.prakerja.go.id

Pencapaian yang baik ini harusnya tidak membuat semua pihak lengah. Pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentigan lainnya untuk berkolaborasi menakan angka kasus aktif.

Indonesia bisa belajar dari negara tetangga seperti Thailand (3,09%) dan Singapura (0,09%).

Lalu pada kasus meninggal, Indonesia masih dapat terkendali laju penambahan kasusnya. Di negara-negara lain terlihat laju penambahan kasus yang signifikan dalam waktu singkat. "Sementara Indonesia mampu mengendalikan laju kematiannya sehingga tidak ada sudden spike atau loncatan mendadak (grafik data). Ini menunjukkan kehati-hatian ndan kewaspadaan yang tinggi," katanya.

Namun yang masih menjadi catatan dibandingkan negara-negara lain. Saat ini Indonesia angka kematian 3,33%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia sebesar 2,47%. Bahkan angka di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan negara di kawasan Asia, Amerika dan Eropa. Untuk Asia Tenggara saja Indonesia masih yang tertinggi.***

Editor: Ulul Uliyanto

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x