Penilaian dan persyaratan ini didasarkan pada beberapa aspek, seperti sumber daya material (material resource and cycle), kenyamanan dan kesehatan gedung (indoor health comfort), siklus dan pengelolaan lingkungan gedung (building environmental management). efisiensi dan penghematan energi (efficiency and conservation), penghematan air (water conservation), serta pengembangan lokasi gedung (appropriate site development).
Sementara untuk menunjang kegiatan operasionalnya, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang didukung dengan berbagai perangkat utilitas unik yang mendukung konsep ramah lingkungan, seperti penggunaan lampu LED, elevator, lift, dan travelator yang menggunakan fitur sleep mode.
Lebih lanjut, bandara ini juga didukung dengan sanitair dengan fitur dual flush and auto faucet, serta.
Keunikan lainnya yaitu penggunaan kaca bangunan Sunergy Green, yang mampu merefleksikan sinar matahari dengan baik, serta dapat mengoptimalkan efisiensi penggunaan pendingin ruangan di dalam area terminal penumpang.
Baca Juga: Tiga Pertandingan Terakhir Tak Terkalahkan, Pemain Persib Bertekad Kalahkan Persik
Terminal baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dibangun dengan mengadopsi konsep eco-airport.
Keseluruhan perencanaan, pengembangan, dan pengoperasian bandara ditujukan untuk menciptakan bandara yang ramah lingkungan, serta dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan.
Dari konsep eco-airport, diharapkan operasional bandara dapat meminimalisir dampak polusi, diantaranya polusi kebisingan (noise), getaran (vibration), udara (atmosphere), air (water), tanah (soil), sampah (solid waste), dan energi.
Baca Juga: APES! Klitih Magelang Malahan Ditabrak Korbannya Dengan Mobil Seperti Berikut