Adapun dari bahasa daerah tersebut, sebanyak 90 persen tersebar di wilayah Indonesia timur.
Kemudian, sebanyak 428 bahasa daerah tersebar di Papua, 80 di Maluku, 72 di Nusa Tenggara Timur, dan 62 bahasa tersebar di Sulawesi.
Sementara itu, hasil kajian vitalitas bahasa daerah di Indonesia menunjukkan terdapat bahasa yang dikategorikan punah, berstatus kritis, terancam punah, mengalami kemunduran, dalam kondisi rentan (stabil tetapi terancam punah) serta berstatus aman.
Berikut beberapa bahasa daerah yang ada di Indonesia, seperti dilansir dari situs Kemdikbud:
Aabinomin (Papua), Abai (Kalimantan), Abrap (Papua), Abui /Aboa (Nusa Tenggara Timur), Bajau Tungkal Satu (Sumatera), Bakatik (Kalimantan), Busami (Papua), Cia-Cia (Sulawesi), Citak (Papua), Culambacu (Sulawesi).
Daranto (Papua), Dasigo (Papua), Dawan (Timor) (Nusa Tenggara Timur), Dawelor (Maluku), Dayak Bara Injey (Kalimantan), Galela (Maluku), Galik (Golik) (Kalimantan), Gane (Maluku), Gaura (Nusa Tenggara Timur), Gayo (Sumatra), Gebe (Papua).
Jika Anda ingin mengetahui lebih lengkapnya mengenai 718 bahasa daerah di Indonesia, Anda dapat mengunjungi situs peta bahasa Kemdikbud. Seluruh 718 bahasa daerah di Indonesia lengkap disebutkan di situs tersebut.
Ayo terus gunakan dengan bangga bahasa daerah masing-masing. Jangan sampai bahasa daerah yang menjadi kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia ini punah. Mari terus lestarikan budaya dan bahasa daerah.***