Isi Sumpah Pemuda Ejaan Lama dan Ejaan Baru Serta Sejarah Singkat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

- 26 Oktober 2022, 09:10 WIB
ilustrasi Isi Sumpah Pemuda Ejaan Lama dan Ejaan Baru Serta Sejarah Singkat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
ilustrasi Isi Sumpah Pemuda Ejaan Lama dan Ejaan Baru Serta Sejarah Singkat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 /Freepik/

Portal Kudus – berikut ini merupakan isi sumpah pemuda ejaan lama dan ejaan baru lengkap dengan penjelasan singkat tentang sumpah pemuda 28 Oktober 1928.



Sumpah pemuda adalah ikrar yang dibuat oleh para pemuda Indonesia pada masa kolonial belanda. Isi sumpah pemuda ini terdapat tiga buah poin yang berisikan semangat persatuan dan juga semangat perjuangan para pemuda pada masa itu.

Dan berikut ini merupakan isi sumpah pemuda dengan ejaan lama dan ejaan baru lengkap dengan penjelasan singkat mengenai lahirnya sumpah pemuda.

Baca Juga: Link Live Streaming RB Leipzig vs Real Madrid, Pertandingan Liga Champions Pekan Ke-5

Isi teks Sumpah Pemuda
Teks sumpah pemuda ejaan lama
1. Pertama, Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
2. Kedoea, Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Baca Juga: YENI Artinya Apa? Begini Penjelasan Arti Kata Yeni dalam Bahasa Tionghoa yang Dipakai untuk Ungkapan Rindu
3. Ketiga, Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Teks sumpah pemuda dengan ejaan yang telah di sempurnakan
1. Pertama, Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Baca Juga: Sedang Berlangsung! Saksikan Pertandingan Liga Champions RB Leipzig vs Real Madrid di Sini
2. Kedua, Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Ketiga, Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Sejarah Sumpah Pemuda
Awal tercetusnya sumpah pemuda ini adalah dari kongres pemuda II yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI).

Kongres pemuda II ini dihadiri olah banyak organisasi pemuda dari seluruh Indonesia, antara lain: Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, Pemuda Kaum Betawi

Baca Juga: Link Nonton Happy Go Jenny Series Episode 4,5,6 Lengkap dengan Jadwal Tayangnya
Pelaksanaan kongres pemuda II ini tidak serta merta langsung menghasilkan sumpah pemuda, namun dengan melalui beberapa proses rapat sebanyak tiga kali dan dilakukan di tempat yang berbeda pula.

1. Rapat Pertama, Di Katholieke Jongenlingen Bond (Sabtu, 27 Oktober 1928)
Pada rapat pertama ini Soegondo selaku pimpinan rapat menyampaikan sambutannya dan berharap bahwa kongres yang diadakan ini dapat memperkuat semangat serta persatuan dalam diri pemuda Indonesia.

Setelah menyampaikan sambutannya, kongres pertama ini dilanjutkan dengan uraian tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda, yang disampaikan oleh Mohammad Yamin.

Baca Juga: Arti Yeni dalam Bahasa Gaul, Istilah Kata yang Banyak Digunakan di Sosial Media TikTok, Instagram, Facebook

Menurut Mohammad Yamin, setidaknya ada lima faktor yang dapat memprkuat persatuan Indonesia, yaitu Sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

2. Rapat kedua, Di edung Oost-Java Bioscoop (Minggu, 28 Oktober 1928)
Pada rapat kedua ini, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro ditunjuk sebagai pembicara untuk membahas masalah pendidikan.

Keduanya setuju bahwa setiap anak haruslah mendapatkan pendidikan kebangsaan, serta harus adanya keseimbangan antara pendidikan yang didapat di sekolah dan di rumah, yang tidak kalah penting anak harus dididik secara demokratis.

Baca Juga: Sejarah Sumpah Pemuda dan Makna Logo Perayaan sumpah Pemuda ke-94, 28 Oktober 2022

3. Rapat ketiga, di Gedung Indonesische Clubhuis Keramat (Minggu, 28 Oktober 1928)
Ada agenda rapat terakhir ini, pembahasannya berupa penjelasan mengenai pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan yang telah di bentuk sebelumnya, yang disampaikan oleh Soenario.

Selain Soenario, pembicara lainnya yang ditunjuk adalah Ramelan. Beliau mengatakan bahwasanya gerakan kepanduan tidak dapat dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan akan mendidik anak-anak untuk disiplin dan mandiri sejak dini, dan kedua hal tersebut tentunya sangat dibutuhkan dalam perjuangan.

Rapat kemudian ditutup dengan lagu ‘Indonesia’ karya Wage Rudolf Supratman, dan dilanjutkan dengan mengumumkan hasil kongres yang pada saat itu disebut sebagai sumpah setia.

Baca Juga: Daftar Kegiatan Untuk Mengisi Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022 Agar Lebih Bermakna

Dan dari hasil rapat ketiga inilah didapat hasil yang kini dikenal sebagai sumpah pemuda. Lokasi dari rapat ketiga ini kini juga dikenal sebagai gedung sumpah pemuda.***

 

Editor: Sugiharto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x