Fokus Pada Bisnis Berkelanjutan, BRI Jadi Perusahaan Publik Terbesar di Indonesia 8 Tahun Berturut-turut

- 24 Mei 2022, 20:37 WIB
Gedung BRI
Gedung BRI /Dok/BRI

Jakarta – Konsistensi BRI dalam menghadirkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan semakin diakui di mata internasional. BRI pun dinobatkan sebagai perusahaan publik terbesar di Indonesia dalam pemeringkatan Forbes 2022 Global 2000 World’s Largest Companies selama delapan tahun berturut-turut.

Pengamat ekonomi perbankan Bina Nusantara Universitas (Binus) Doddy Ariefianto menilai capaian BRI tersebut tidak lepas dari kinerja perseroan yang mampu terus tumbuh positif selama lebih dari 100 tahun. Tidak hanya itu, BRI juga dinilai Doddy turut mampu menumbuhkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga memiliki social & economic values yang tinggi di dalam negeri. Dengan menempati peringkat 1 di Indonesia dan 349 secara global, kata Doddy, merupakan indikasi kuat BRI mampu terus memperkuat fundamental bisnisnya.

“Forbes wajar saja memberikan penilaian itu karena BRI itu bank, pertama, track record-nya sudah lama bahkan lebih dari 100 tahun dengan kinerja positif yang berkelanjutan. Kedua, BRI satu-satunya bank di Indonesia yang cabangnya, atau network-nya paling ekstensif. Yang lain tidak ada yang bisa mengalahkan BRI. BRI punya kantor sampai plosok negeri, ada BRI Unit,” kata Doddy.

Baca Juga: APA Itu TKB BUMN 2022? Terdiri dari Apa Saja Tes TKB, Wawancara, MCU BUMN, Simak Jenis Soal dan Contohnya

Strategi go smaller, go shorter, go faster dengan mengoptimalisasi sektor ultra mikro yang diterapkan perseroan juga dianggap jitu untuk mendongkrak kinerja bisnis. Bahkan, Doddy mengatakan strategi tersebut juga sejalan untuk mendukung target 90% inklusi keuangan pada 2024 yang diusung Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Terlebih, BRI saat ini telah terkonsolidasi dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian dalam Holding Ultra Mikro. Menurut Doddy, aksi korporasi yang ditempuh BRI dengan memimpin Holding Ultra Mikro efektif untuk menciptakan pertumbuhan bisnis baru, terutama di sektor ultra mikro.

“Dengan bergabungnya Pegadaian dan PNM ke dalam BRI Group jadi spektrum produknya lebih banyak. Jadi kalau berhubungan dengan UMKM itu kita bicara macam-macam aspek. Ada yang membutuhkan kredit, atau baru empowering belum ke tahap pembiayaan, atau mungkin tidak bisa kredit jadi lewat Pegadaian,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Doddy menjelaskan, apresiasi Forbes sekaligus menandai pembuktian BRI dalam menjawab tantangan disrupsi di era digital. Doddy menilai strategi BRI yang menerapkan ‘phygital’ di mana layanan fisik dan digital dikolaborasikan sudah sangat tepat.

Baca Juga: LINK Pengumuman BUMN Tahap 2, Cek Nilai Hasil TKD dan Core Values Rekrutmen Bersama BUMN 2022 di Tanggal Ini

“BRI memanfaatkan momentum. Layanan digitalnya lengkap, ada juga layanan dari officer-nya lewat mantri atau bahkan laku pandai. Bagaimanapun juga di Indonesia masih memerlukan touch antar manusia belum bisa sepenuhnya secara digital. Benar pakai istilah ‘phygital’. BRI sudah pada posisi bagus. Terkait teknologi tidak perlu terdepan. Karena harus diperhitungkan plus minusnya. Terlalu canggih juga belum tentu cocok untuk Indonesia,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: BRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x