Jangan Self Diagnosed, Gangguan Mental Butuh Tenaga Profesional

- 22 Mei 2022, 18:00 WIB
Mental Health
Mental Health /Pixabay.com/Wokandapix/

Portal Kudus - Kesehatan dan gangguan mental menjadi isu hangat yang sedang ramai saat ini.

Ramainya isu ini sebenarnya tergolong baik karena hal ini menandakan semakin meningkatnya kewaspadaan tiap orang terhadap gangguan mental.

Setelah sederet artis menyatakan bahwa mereka mengalami gangguan mental tertentu, banyak netizen yang menerka-nerka apakah mereka mengalami hal yang sama.

Bukan karena itu saja, informasi mengenai ciri dan gejala orang yang mengalami masalah kesehatan mental tertentu pun sangat mudah dicari di internet.

Baca Juga: HASIL SKOR AKHIR Timnas Indonesia vs Malaysia Sepak Bola SEA Games 2022 di Laga Perebutan Medali Perunggu

Hal ini yang kemudian membuat banyak masyarakat melakukan self-diagnosis.

Tindakan ini dilakukan dengan cara mendiagnosis dan mengidentifikasi kondisi medis tanpa bantuan profesional, biasanya bersumber dari internet dan belum bisa dipastikan kebenarannya.

Sebagian orang malah meromantisasi masalah kesehatan mental ini, di mana kondisi ini dianggap sebagai hal yang menarik dan keren.

Banyak yang menganggap gangguan yang dialami sesuai diagnosa mereka sendiri adalah hal yang biasa saja, tak sedikit pula yang merasa bangga atas kondisi tersebut.

Baca Juga: Apa Arti Suhu dalam Bahasa Gaul? Simak Penjelasan Kata Suhu yang Populer di Media Sosial

Bahkan orang-orang dengan sengaja menunjukkan gejala-gejala sesuai penelitian mereka sendiri demi mendapatkan perhatian.

Kondisi ini kemudian ditakutkan akan membuat masyarakat meremehkan dan menganggap sepele tentang masalah tersebut.

Hal ini kemudian menjadikan media sosial menduduki peran penting dalam membentuk sudut pandang masyarakat mengenai gangguan mental itu sendiri.

Anxiety Disorder, Depresi, Obsessive Compulsive Disorder (OCD), bipolar bahkan psikopati adalah gangguan yang sering diromantisasi dan dianggap keren oleh para pengguna internet.

Gejala gangguan mental yang dianggap keren ini kemudian akan dibiarkan dan dipertahankan dan besar kemungkinan akan menolak untuk melakukan pengobatan atau penyembuhan.

Baca Juga: TELASOTA Artinya Apa? Ternyata Begini Artinya Pahami Arti dan Makna Telasota yang Berasal dari Daerah Sulawesi

Penolakan ini bertujuan untuk mempertahankan kondisi yang dianggap keren tersebut.

Cara terbaik untuk mengurangi dan menyehatkan kembali keadaan mental adalah dengan mengunjungi tenaga profesional.

Pekerja yang sudah kompeten di bidang ini akan sangat membantu mengatasi urusan gangguan mental.

Melibatkan tenaga ahli akan membuatmu merasa dipedulikan, karena mereka siap untuk mendengar semua keluh kesah yang pasiennya hadapi.

Selain itu, tenaga profesional ini akan memberikan cara, saran dan bimbingan yang benar dan sangat tepat untuk dapat menghadapi bahkan mengatasi masalah kesehatan mental yang dihadapi.

Baca Juga: Perhatikan! Cara Merawat Softlens Bagi Pemula agar Mata Tak Iritasi

Sementara diagnosis yang dilakukan sendiri akan membuat kita luput dari kondisi medis tertentu dan kemungkinan besar hasil dari analisa yang kita lakukan salah.

Self-diagnosis tidak membuatmu terlihat hebat dan mengidap gangguan mental tidak menjdikanmu keren.

Jika kamu merasa bahwa kamu atau orang-orang terdekatmu sedang mengalami gangguan mental, sebaiknya ambil langkah untuk segera memperbaikinya dengan mengunjungi tenaga profesional

Jika keadaan mental buruk, kondisi fisik juga dapat mengalami penurunan kesehatan, maka dari itu penting untuk mengunjungi tenaga profesional demi kesehatan mentalmu.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: UR Medicine


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x