Sejarahnya adalah kongres perempuan yan telah dilaksanakan sebagai bentuk semangat perjuangan, yang muncul sesaat setelah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2021.
Hari Ibu ditetapkan secara pasti tanggal 22 Desember sebagai hasil dari Kongres Perempuan Indonesia I yang diadakan di Yogjakarta tanggal 22-25 Desember 1928.
Diketahui Kongres Perempuan yang diadakan diikuti sejumlah 600 perempuan dari puluhan perhimpunan wanita.
Uniknya dari total 600 perempuan memiliki latar belakang yang berbeda, meliputi perbedaan suku, agama, budaya, usia dan pekerjaan yang beragam.
Semua perempuan Indonesia yang ada pada saat itu bersatu dan menyuarakan ide dan gagasan, untuk semangat memperjuangkan kemerdekaan.
Dalam kongres tersebut, terdapat pembahasan tentang perbaikan nasib kaum perempuan dan perbaikan gizi dan kesehatan untuk ibu dan balita.
Setelah dua tahun lamanya Kongres Perempuan I digelar, semuanya menyatakan suatu gerakan wanita sebagai bagian pergerakan nasional.
Dalam pelaksanaannya menyatakan bahwa perempuan wajib dan turut serta memperjuangkan dan mempertahankan nusa dan bangsa.