2 Faktor Utama Degradasi Lahan dan Kekeringan, Berikut Pemaparan Sebab dan Akibatnya

- 17 Juni 2021, 13:23 WIB
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone lakukan Pemulihan Ekosistem Kolaborasi (PEK), Selasa, 15 Juni 2021
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone lakukan Pemulihan Ekosistem Kolaborasi (PEK), Selasa, 15 Juni 2021 /Dok. TNBNW

Portal Kudus - Belum banyak yang mengetahui apa itu degrdasi lahan, mungkin baru mengenal istilah baru itu sekarang.

Padahal sudah sejak dulu, istilah tersbeut digunakan untuk menjelaskan tentang kondisi lahan dan berikut ekosistemnya.



Sejak ditetapkan pada 17 Juni 1994 oleh PBB, peringatan hari degradasi lahan dan kekeringan sedunia diberlakukan dan peringati hingga sekarang.

Baca Juga: Menengok Sejarah Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia, Berikut Awal Mulanya

Adanya peringatan hari degradasi lahan kali ini berangkat dari adanya penurunan kondisi lahan, dan ekosistem lahan tanah yang semakin menurun.

Ditetapkannya hari penting ini dengan tujuan agar muncul kesadaran penuh dan tanggung jawab untuk lebih menjaga lahan atau tanah dengan keaadaan baik.

Hal ini sebagai peringatan bagi manusia dan semua elemen yang ada, untuk lebih bijak dan baik dalam bersikap mengelola tanah.

Baca Juga: Pengumuman UMPTKIN 2021 Jam Berapa? Inilah Jadwal dan Link Pengumuman UMPTKIN Hari Ini 17 Juni 2021

Ketetapan ini didasari oleh keinginan untuk menyadarkan berbagai pihak termasuk pemerintah, masyarakat dan para pelaku usaha yang berkaitan dengan lahan untuk peduli terhadap masalah degradasi lahan dan kekeringan.

Degradasi lahan sejatinya adalah perubahan keadaan lahan yang bersifat negatif, dimana  lahan mengalami penurunan produktifitas dan potensi kegunaan untuk mendukung kehidupan.

Degradasi lahan adalah lahan yang telah menurun fungsi dan produktifitasnya sebagai penyedia jasa lingkungan yang diakibatkan oleh kontaminasi aktifitas manusia dan faktor alam dengan sendirinya.

Baca Juga: Berikut Link E Form UMKM BRI 2021, Cara Cek Nama Penerima Bantuan Tahap 2 atau 3 Pengajuan Bantuan

Aktifitas manusia yang menyebabkan dergadasi lahan antara lain alih fungsi lahan, kesalahan dalam mengelola lahan dan pencemaran bahan kimia.

Mengutip dari icel, berikut dua faktor utama yang menyebabkan trejadinya degradasi lahan.

1. Faktor aktivitas manusia

Adanya alih fungsi lahan menjadi penyebab utama yang membuat degradasi lahan semakin kencang terjadi. Seperti mengalihfungsikan lahan hutan
menjadi lahan pertanian.

Pengalihfungsian DAS yang awalnya digunakan untuk mengalirkan air sungai untuk kehidupan, namun banyak digunakan untuk kebutuhan indutsri, perkebunan, dan perumahan.

2. Faktor Alam

Selain faktor aktivitas manusia, degradasi lahan juga bisa disebabkan dengan faktor alam. Seperti terjadinya kekeringan yang sering melanda beberapa wilayah Indonesia.

Erosi tanah Erosi tanah sering terjadi dan menjadi salah satu penyebab yang dominan terjadinya degradasi lahan.

Dampak lanjut dari lahan yang sudah mengalami degradasi lahan ini disebut dengan lahan kritis.

Adanya deagradasi lahan di Indonesia yang semakin mengkhawatirkan, membuat Pemerintah menaruh perhatian lebih pada permasalahan ini.

Data dari Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (PDASHL) menunjukkan luas lahan kritis di Indonesia pada tahun 2018 tercatat seluas 14,01 juta hektare.

Data ini menunjukan angkanya menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Padahal pada tahun 2009 luas lahan kritis menyentuh angka 30,1 juta hektare, dan 2014 menurun menjadi 24,7 juta hektare.

Diperlukan upaya serius dan kerjasama yang kuat, untuk mengatasi adanya degrdasi lahan yang semakin luas.

Seperti kembali mengembalikan fungsi air sungai untuk kehidupan, menyeimbangkan antara penggunaan lahan hutan untuk tanaman dengan penggunaan lahan untuk pemukiman atau industri.***

 

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x