Megathrust Masih Mengancam Ditahun 2021, 13 segmen megathrust dan lebih dari 295 segmen sesar aktif

- 31 Desember 2020, 15:00 WIB
Gempa bumi mengguncang  Timur Laut Bitung, Sulawesi Utara dengan kekuatan 5.1 magnitudo.
Gempa bumi mengguncang Timur Laut Bitung, Sulawesi Utara dengan kekuatan 5.1 magnitudo. /Tangkap layar aplikasi Info BMKG

Portal Kudus – Tahun 2021 wilayah Indonesia masih tetap aktif gempa. Dari data yang dihimpun BMKG, mencatat rata-rata kegempaan dalam setahun terjadi sebanyak 6.000 kali.

Ini disebut wajar karena sumber gempa di Tanah Air sangat banyak, yaitu 13 segmen megathrust dan lebih dari 295 segmen sesar aktif.

Disampaikan Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr. Daryono, seperti dilansir portalkudus dari pemberitaan BNPB 30 Desember 2020.

Baca Juga: Banjir di Kabupaten Bangkalan, Terdampak Rumah 2.065 KK dan Beberapa Sekolah dan Bangunan Kantor Ter

Dalam keterangan pers tersebut Dr. Daryono memberikan kaleidoskop kebencanaan 2020 secara virtual, Selasa 29 Desember 2020.

Dalam keterangannya sebanyak 8.264 kali gempa terjadi sepanjang 2020. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan pada tahun lalu, sebanyak 11.515 kali.

Merefleksikan kejadian gempa pada tahun ini, masyarakat Indonesia tetap harus waspada terhadap potensi bahaya gempa maupun tsunami yang dapat menyertainya.

Baca Juga: PVMBG Mengidentifikasi Terdapat 127 Gunung Api Aktif di Tahun 2020, Letusan Terbesar Terjadi Pada Gu

“Kita perlu mewaspadai zona seismic gap, seperti zona subduksi Mentawai, selatan Banten-Selat Sunda, selatan Bali, Lempeng Laut Maluku, Lempeng Laut Filipina dan Tunjaman Utara Papua,” ujar Daryono, Selasa 29 Desember 2020.

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x