Rilis BMKG: Tahun 2020 Beberapa Wilayah Terjadi Gempa Kekuatan Lebih Dari M5.0 Sebanyak 244 Kali

- 31 Desember 2020, 00:48 WIB
Ilustrasi--Seismograf, alat untuk mencatat getaran gempa bumi.
Ilustrasi--Seismograf, alat untuk mencatat getaran gempa bumi. /(ANTARA/Shutterstock/pri)/

Portal Kudus – Tahun 2021 wilayah Indonesia masih tetap aktif gempa. Disampaikan Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr. Daryono. Dari data yang dihimpun BMKG, mencatat rata-rata kegempaan dalam setahun terjadi sebanyak 6.000 kali.

Ini disebut wajar karena sumber gempa di Tanah Air sangat banyak, yaitu 13 segmen megathrust dan lebih dari 295 segmen sesar aktif.

Dalam keterangan pers tersebut Dr. Daryono memberikan kaleidoskop kebencanaan 2020 secara virtual, Selasa 29 Desember 2020, seperti dilansir portalkudus dari pemberitaan BNPB 30 Desember 2020.

Baca Juga: Erupsi Gunung Ili Lewotolok, Merupakan Aktivitas Vulkanik Paling Signifikan di Tahun 2020

Dalam keterangannya sebanyak 8.264 kali gempa terjadi sepanjang 2020. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan pada tahun lalu, sebanyak 11.515 kali.

Merefleksikan kejadian gempa pada tahun ini, masyarakat Indonesia tetap harus waspada terhadap potensi bahaya gempa maupun tsunami yang dapat menyertainya.

“Kita perlu mewaspadai zona seismic gap, seperti zona subduksi Mentawai, selatan Banten-Selat Sunda, selatan Bali, Lempeng Laut Maluku, Lempeng Laut Filipina dan Tunjaman Utara Papua,” ujar Daryono, Selasa 29 Desember 2020.

Baca Juga: PVMBG Mengidentifikasi Terdapat 127 Gunung Api Aktif di Tahun 2020, Letusan Terbesar Terjadi Pada Gu

Ia menambahkan bahwa zona seismic gap lain yang perlu diwaspadai yaitu zona sesar Lembang, segmen Aceh, segmen Matano dan Sesar Sorong. Kewaspadaan menjadi titik berat mengingat potensi bahaya yang dapat mengakibatkan jatuhnya korban masyarakat dan kerusakan infrastruktur.

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x