Portal Kudus - Besuk Tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati momen penting dan bersejarah. Bangsa Indonesia akan memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Hari Sumpah Pemuda untuk mengenang jasa para pemuda dan pemudi pahlawan Indonesia.
Baca Juga: 13 Ucapan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober Untuk Whatsapp, Facebook dan Instagram
Yang dimaksud dengan Sumpah Pemuda adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta).
Baca Juga: Makna Logo Sumpah Pemuda yang Jatuh Pada Tanggal 28 Oktober 2020
Dalam rangka memperingatinya, berikut rangkuman kata-kata ucapan Hari Sumpah Pemuda, dikutip PortalKudus.com dari berbagai sumber. Rabu 7 Oktober 2020.
Baca Juga: Logo Sumpah Pemuda 2020 dan Temanya Sesuai Kemenpora
1. "Kemajuan suatu bangsa ada di genggaman para pemuda, Selamat Hari Sumpah Pemuda."
Baca Juga: Program Magang IM Japan dari Kemenaker, Pemuda Asal Medan Yoseph Simarmata Jadi Pebisnis Sukses
2. "Tuhan hanya akan merubah nasib sebuah bangsa jika bukan bangsa itu sendiri yang mengubahnya, bersatulah wahai pemuda pemudi dan ubahlah negara Indonesia menjadi lebih baik, Selamat Hari Sumpah Pemuda."
Baca Juga: 2 Tips Jika Mengalami Positif Civid 19 Tanpa gejala atau OTG
3. "Busungkan dadamu wahai pemuda, pandanglah ke depan, Ikrarkan Sumpah Pemuda dengan sepenuh hati, dan raihlah sebuah kemerdekaan, Kemerdekaan Indonesia yang sejati. Selamat Hari Sumpah Pemuda!"
4. "Jika kita mempunyai keinginan yang kuat dari hati, alam akan saling bahu-membahu untuk mewujudkannya, Selamat Hari Sumpah Pemuda."
Baca Juga: 13 Ucapan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober Untuk Whatsapp, Facebook dan Instagram
5. "Bersatulah wahai pemuda, Kemajuan bangsa Indonesia ada di genggamanmu."
6. "Sumpah Pemuda bukanlah sekedar teks sejarah, tetapi itu seperti kepalan tangan yang berlumuran darah, meski harus merasa sakit tetap banggalah untuk mengatakan bahwa saya Indonesia, Selamat Hari Sumpah Pemuda."
7. "Apa kekurangan kita? Kekurangan kita adalah kurangnya percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi penjiplak luar negeri dan kurang mempercayai satu sama lain." - Bung Karno.***