Portal Kudus - Menurut jadwal, pengumuman kelulusan PPPK Tahap 1 adalah tanggal 24 September 2021.
Akan tetapi, karena berbagai hal pengumuman kelulusan PPPK Tahap 1 ditunda sementara.
Artikel ini berisi kabar terbaru tentang kapan pengumuman kelulusan PPPK Tahap 1.
Ujian Seleksi Kompetensi PPPK Guru tahap pertama sudah berlangsung pada tanggal 13-17 September 2021 kemarin.
Ujian Seleksi Kompetensi tersebut dilaksanakan di 1.134 lokasi yang tersebar di 501 kabupaten/kota di Indonesia.
Menurut jadwal awal, pengumuman hasil Seleksi Kompetensi PPPK Guru 2021 tahap 1 dijadwalkan pada tanggal 24 September 2021.
Namun, karena berbagai alasan, pengumuman hasil Seleksi Kompetensi PPPK Guru 2021 ditunda.
Hal tersebut sebagaimana dibahas dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI pada Kamis 23 September 2021.
Di dalam Rapat Kerja yang disiarkan live streaming di YouTube DPR RI tersebut, Mendikbud Nadiem Makariem menjelaskan bahwa saat ini pengelolaan data hasil ujian seleksi masih berlangsung.
Adapun finalisasi hasil ujian Seleksi Kompetensi PPPK 2021 masih dalam proses diskusi oleh Panitia Seleksi Nasional (panselnas).
Namun begitu, sudah ada sekitar 29% dari 326.476 formasi pelamarnya telah terisi.
"Sayangnya ada formasi sisanya yang tadi 179.000 yang tidak ada pelamarnya, nah itu yang harus kita usahakan bersama," kata Nadiem.
Lebih lanjut, Nadiem Makarim menegaskan bahwa itu semua masih rekapitulasi awal.
"Ini hanya rekap awal, pengumuman lengkap hasil ujian seleksi pertama dilakukan beberapa hari ke depan ini," tutur Nadiem.
Jadi, kapan pengumuman PPPK tahap 1 masih akan menunggu proses yang masih berjalan.
Penundaan pengumuman PPPK tahap 1 tersebut terutama karena ada masukan dari berbagai kalangan untuk menambah afirmasi.
Mendikbud Nadiem Makarim juga mengatakan bahwa Kemendikbud secara garis besar sepakat dengan Komisi X DPR RI untuk memperjuangkan afirmasi untuk guru honorer.
Akan tetapi, Nadiem juga mengatakan bahwa hal tersebut akan dibahas bersama instansi terkait karena Kemendikbud Ristek tidak bisa memutuskan sendiri.***