Penanganan Banjir di Kabupaten Pati, BNPB: Penanganan Jangka Menengah dengan Rekayasa Cuaca Paling Efektif

- 21 Maret 2024, 09:10 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau langsung kondisi banjir yang merendam puluhan desa di Kabupaten Pati
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau langsung kondisi banjir yang merendam puluhan desa di Kabupaten Pati /Foto: www.patikab.go.id/

Portal Kudus - Banjir melanda puluhan desa di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Pati sejak sepekan lalu. 

 

Di antara salah satu desa yang terkena banjir adalah Dukuh Biteng Banjarsari Gabus, yang sudah terdampak banjir selama sepekan ini. 

Pada Selasa 19 Maret 2024, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau langsung kondisi banjir yang merendam puluhan desa di Kabupaten Pati, salah satunya ke Dukuh Biteng.

Baca Juga: BNPB Pantau Kondisi Banjir di Pati dan Pastikan Kebutuhan Dasar Warga di Pengungsian Terpenuhi

 

Kehadiran BNPB disambut oleh Pj Bupati Pati, Kapolresta Pati, Dandim 0718/Pati, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati serta sejumlah OPD terkait lainnya.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setiawan datang langsung ke tempat pengungsian warga yang terdampak banjir.

Penanganan banjir

Ketika ditanya mengenai penanganan banjir untuk jangka menengah, BNPB mengaku telah memfasilitasi adanya rekayasa cuaca menggunakan pesawat atau biasa disebut modifikasi cuaca.

Modifikasi cuaca ini bukan untuk menghentikan hujan melainkan untuk mengalihkan.

Baca Juga: Kudus Dikepung Banjir, Pegawai Dinas Kominfo Kudus Beri Donasi ke Dapur Umum Desa Kedungdowo

"Saat terjadi pembentukan muncul awan pekat menuju ke dataran sini Kabupaten Pati misalnya, kita tunggu di laut. Sehingga ketika awan sudah terbentuk, lalu ditabur garam, serta merta hujan akan turun ke laut, tidak ke darat. Harapannya tidak memperparah kondisi banjir yang sudah melanda", paparnya.

Pihaknya mengklaim bahwa cara ini telah berlangsung sejak Sabtu pekan lalu hingga pada Rabu besok (20/3). Penanganan tersebut dinilai paling efektif dan terukur. Jadi tidak menggunakan pasang hujan melainkan teknologi.

Selanjutnya, menurut Fajar Setiawan,
untuk penanganan jangka panjang banjir yang setiap tahun terjadi, dilakukan dengan mapping resiko bencana dari kawasan hulu sampai hilir wilayah.

"Langkah jangka panjang harus ada strategi khusus. Sudah kita sampaikan tadi kepada para warga bahwa bencana tidak bisa kita tolak. Tapi dampak harus lebih turun dan berkurang," terangnya.***

 

Editor: Al Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah