Kepala BPP Kaliori Rembang Dorong Demonstrasi Pembuatan Pupuk Genderuwo Diperluas Lagi ke 14 Kecamatan

- 29 Februari 2024, 12:42 WIB
pembuatan Pupuk Genderuwo
pembuatan Pupuk Genderuwo /rembangkab.go.id/

Portal Kudus - Acara Sarasehan Petani Milenial diadakan di aula Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang pada Kamis 22 Februari 2024.

 

Dalam acara tersebut, Slamet Supriyadi, perwakilan dari Landoh Digital Farm (LDF), mempraktekkan secara langsung proses pembuatan pupuk Genderuwo yang memiliki wujud yang sangat keruh.

Dengan dibantu seorang asisten, Slamet menjelaskan satu per satu bahan-bahan yang digunakan sebelum dimasukkan ke dalam blung tempat pupuk tersebut dibuat.

Baca Juga: 'Pupuk Genderuwo' Dikenalkan ke Petani Milenial di Acara Sarasehan Petani Milenial di Rembang

Berdasarkan penjelasan Slamet, pupuk Genderuwo adalah campuran dari 200 liter air, 40 kilogram kotoran sapi yang masih baru, 3 kilogram gamping hidup, 15 kilogram urea/za/npk.

Manfaat pupuk genderuwo telah terbukti dirasakan oleh petani. Hargo Pudjono, seorang pegiat pertanian di Rembang yang hadir dalam sarasehan tersebut.

Hargo mengaku telah melihat langsung manfaat pupuk Genderuwo di sejumlah lokasi, di mana pupuk ini terbukti membuat tanaman tumbuh subur dan cepat berbuah.

Baca Juga: Begini Cara Membuat Pupuk Genderuwo, Dijelaskan LDF dalam Sarasehan Petani Milenial di Rembang

“Saya akhirnya membuat sendiri, untuk percobaan kali ini saya membuat 400 liter untuk disiramkan ke tanaman. Karena menarik, saya ingin mengusulkan kepada kepala dinas jika ada kegiatan, pupuk Genderuwo ditampilkan,” kata Hargo, dikutip dari laman resmi Pemkab Rembang.

Diperluas

Melihat hal tersebut, Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kaliori, Sutarwi, mengusulkan agar demonstrasi pembuatan pupuk Genderuwo dapat diperluas ke 14 kecamatan.

“Alhamdulillah, ada lahan yang menjadi proyek percontohan, sehingga ada hasil yang bisa diketahui secara langsung. Jika berhasil, saya yakin pupuk Genderuwo akan meledak,” tandasnya.

Baca Juga: Arsip-Arsip Sejarah Batik Lasem di Museum Nyah Lasem Diusulkan menjadi Memori Kolektif Bangsa (MKB)

Usulan tersebut disetujui oleh pihak Landoh Digital Farm yang menjadi mitra dari perusahaan penyalur pupuk Genderuwo.

Sementara itu, Seksi Pendidikan dan Kerja Sama PWI Kabupaten Rembang, Miftachussolichin, berharap kehadiran petani milenial pada sarasehan ini dapat menularkan ilmu yang diperoleh kepada lingkungan sekitar.

“Untuk mencoba hal-hal baru, memang diperlukan keuletan dan kesabaran. Namun, jika melihat hasilnya, petani layak membuat pupuk Genderuwo,” ujar wartawan RRI yang juga bertugas di Dinas Kominfo Rembang itu.***

Editor: Al Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah