Baca Juga: Pati Masuk Zona Merah Dengan Risiko Penularan Tinggi, Bupati Haryanto Sebut Akan Terapkan Jam Malam
Hiliana mengaku memiliki ponsel sendiri dan baru saja dapat kuota gratis, tapi tidak mau mengambil resiko kalau terjadi eror.
”Saya khawatir kalau tiba-tiba di tengah mengerjakan ada gangguan jaringan. Untuk itu saya memilih ujian di sekolah. Dengan begitu, ujian saya murni. Tidak dibantu siapa pun, termasuk buka buku,” terangnya.
Berbeda cerita dengan salah satu siswa SMP 2 Kudus kelas VIII-D Issabel Caroline Aryadi mengerjakan ujian PTS di sekolah karena tidak memiliki ponsel sendiri. Biasanya bergantian dengan kakak dan adiknya selama daring.
”Ini kan tesnya bareng. Kakak saya kelas IX, sedangkan adik kelas I SD. Jadi, saya mengalah dan memilih mengerjakan di sekolah saja,” terang siswa satu-satunya yang mengerjakan di SMP 2 Kudus.
Dalam pengerjaan PTS ada beberapa kendala. Salah satunya siswa tidak bisa membuka soal gambar. Namun itu tak berlangsung lama. Setelah mengulang, siswa sudah bisa membuka soal bergambar.***