Ciri dan Pengertian Tingkatan Level Gunung Berapi di Indonesia

- 1 Agustus 2022, 10:40 WIB
Ilistrasi gunung berapi/pixabay
Ilistrasi gunung berapi/pixabay /

Portal Kudus – Sebagai negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia, penting untuk mengetahui tingkatan status gunung gunung api.

Gunung berapi dibagi menjadi dua yaitu gunung berapi aktif dan gunung berapi tidak aktif. Gunung berapi aktif adalah gunung berapi yang masih mengalami aktivitas vulkanisme. Gunung berapi tidak aktif adalah gunung berapi yang tidak melakukan aktivitas vulkanisme lagi atau mati.

Masing-masing gunung berapi memiliki periode erupsinya tertentu, contohnya bisa jadi setiap lima tahun sekali, tiga tahun sekali, dan sebagainya, tetapi terdapat juga gunung berapi yang sudah lama tidak erupsi atau mati, tiba-tiba mengeluarkan aktivitas vulkaniknya kembali.

Baca Juga: Simak Perbedaan Gunung Erupsi dan Gunung Meletus

Di Indonesia mengklarifikasikan tingkatan status gunung berapi menjadi empat, yaitu Normal, Waspada, Siaga, dan Awas.

Berikut merupakan pengertian dan tanda dari status gunung berapi berdasarjan empat klarifikasi :

  1. Normal

Status Normal atau biasa disebut level 1 artinya gunung berapi dalam kondisi aktif tetapi tidak memiliki aktivitas secara visual atau kasat mata, seismic, dan kejadian vulkanik. Dari berdasarkan pengamatan visual, kegempaan, gejala vulkanik dan lain lain, gunung berapi tidak menunjukan adanya tanda-tanda akan erupsi dalam waktu dekat.

Baca Juga: CEK Pengumuman Hasil Basic Kihajar STEM 2022, Cara Melihat Nilai Skor dan Waktu Pengerjaan Per Tim Sekolah

  1. Waspada

Status Waspada atau level dua menunjukan adanya aktivitas seismik dan mulai muncul kegiatan vulkanik. Pada level waspada ini akan mulai muncul perubahan visual yang dapat dilihat oleh mata di sekitar kawah, seperti mulai terjadinya gangguan magmatik, tektonik, atau hidrotermal, namun diperkirakan tak akan terjadi erupsi dalam jangka waktu tertentu.

  1. Siaga

Status Siaga atau level 3 memiliki tanda-tanda peningkatan seismik yang didukung dengan adanya pantauan vulkanik lainnya. Berdasakan hasil analisis data observasi dari kondisi level 3 akan terdapat peningkatan aktivitas gunung berapi secara visual maupun perubahan aktivitas kawah dan diikuti dengan letusan utama. Berdasarkan tanda-tanda diatas maka gunung diprediksi akan meletus dalam kurun waktu kurang lebih 2 minggu.

Halaman:

Editor: Kartika Kudus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x