Lama Tidak Ada Kasus Aktif, Kabupaten Rembang Kini Terdapat 54 Kasus Positif Covid 19

- 8 Februari 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi corona. Beredar kabar yang menyebut varian Omicron muncul akibat komplikasi vaksin Covid-19 dengan gejala ini, simak cek faktanya.
Ilustrasi corona. Beredar kabar yang menyebut varian Omicron muncul akibat komplikasi vaksin Covid-19 dengan gejala ini, simak cek faktanya. /Pixabay/Syaibatulhamdi

“Belum ada hasil tes menunjukkan varian Omicron. Sementara ini memang 54 kasus aktif, namun yang dirawat di RSUD hanya 4 pasien, di Puskesmas Lasem 1 pasien. Lainnya isolasi mandiri di rumah. Kami masih menunggu hasil tes varian Covid-19 atas pasien aktif lainnya,” jelas Arif.

Baca Juga: Hanyut di Kali Wulan Kabupaten Kudus, Mayat Pencari Biawak Belum Ditemukan

Arif meminta masyarakat tidak perlu panik berlebihan menghadapi situasi penyebaran Covid-19, terutama varian Omicron.

Sebab, informasi yang diterima Satgas, varian Omicron tidak begitu berbahaya lantaran hanya menyerang bagian hidung dan tenggorokan, tidak sampai parpu-paru.

“Omicron gejalanya ringan, lebih berbahaya Delta. Jangan panik, yang terpenting adalah menjaga protokoler kesehatan (prokes) dengan baik,” ujarnya.

Arif mengklaim, Pemkab Rembang telah menyiapkan segala sesuatu dalam menyikapi potensi melonjaknya kasus aktif Covid-19.

Baca Juga: Kurang Konsentrasi, Dua Pengendara Motor Tewas di Jalan Lasem-Sale

Tiga rumah sakit diminta siaga, yaitu RSUD, RSI Arafah serta RS Bhina Bhakti Husada.

“Kesiapan pemerintah termasuk rumah sakit, obat, oksigen dan ruang isolasi terpusat. Bapak Bupati Rembang sudah meminta semua rumah sakit siap,” imbuhnya.

Kasi Informasi RSUD dr R Soetrasno Rembang, Tabah Tohamik menyatakan, sudah menyiapkan dua ruang isolasi dengan kapasitas 30 tempat tidur mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Halaman:

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Suara Merdeka Muria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah