Rencana PTM 2022, Pemkab Pati Gelar Rapat Koordinasi Persiapan Pembelajaran Tatap Muka

- 9 Desember 2021, 20:05 WIB
Rapat Koordinasi Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Kabupaten Pati
Rapat Koordinasi Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Kabupaten Pati /Patikab.go.id

Portal Kudus - Rapat Koordinasi Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Pati kemarin 8 Desember 2021.

Rapat diikuti para kepala sekolah, koordinator satuan pendidikan, pengawas, dan penilik di Kabupaten Pati.

Bupati Pati Haryanto dalam rakor menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Pati berencana menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di semua sekolah pada pertengahan Januari 2022 mendatang. 

Namun demikian ada persyaratan yang mesti dipenuhi, diantaranya adalah dilaksanakan dua pekan setelah pergantian tahun dengan catatan tidak muncul klaster baru penularan Covid-19. Kemudian tiap sekolah harus membatasi jumlah siswa yang hadir sebanyak 50 persen.

Baca Juga: Tutup Diklat PPPK, Bupati Demak : Abdikan Diri Pada Pekerjaan dengan Setulus Hati

Selama pandemi Pemkab Pati belum pernah mengizinkan PTM secara keseluruhan di semua sekolah, yang sudah berjalan itu adalah beberapa kali uji coba PTM di sejumlah sekolah. Haryanto menyebut kebijakannya yang sangat hati-hati ini kerap dianggap terlalu ketat.

"Saya melakukan upaya ini dianggap terlalu ketat, tapi menurut saya itu yang terbaik demi menyelamatkan warga. Sebab kita masih belum aman, masih berupaya supaya pandemi Covid-19 tidak sampai ada gelombang ketiga, " kata bupati.

Pihaknya tidak ingin pengalaman buruk saat kasus Covid-19 melonjak terulang kembali.

"Kalau kita melihat kasus di bulan Juni sampai pertengahan Agustus lalu, kita merasa prihatin tiap hari ada pengumuman kematian. Berapa banyak yang jadi korban diantara teman-teman pendidik, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, dan tokoh agama? Banyak sekali,'' ungkap Haryanto.

Bupati bersyukur saat ini kasus Covid-19 sudah mereda, meski saat ini masih ada segelintir kasus tetapi karena jumlahnya sedikit penanganannya lebih mudah.

"Sedangkan dulu cari tempat untuk rawat inap saja kesulitan. Kalau sudah di rumah sakit, juga masih kesulitan cari oksigen dan obat-obatan," ujar bupati.

Bupati menyadari pembelajaran dengan cara daring saja tidak cukup. Sebab pendidikan tidak hanya memerlukan materi pelajaran, melainkan juga keteladanan.

Untuk itu, beliau berkali-kali mengatakan bahwa usai Nataru jika dua pekan tidak ada kasus, Pemkab Pati akan mengadakan PTM terbatas secara keseluruhan. Hal itu didukung dengan jumlah siswa dan guru di Pati lebih dari 93 persen telah divaksin.

Baca Juga: Telah Lakukan Bimtek, BKPP Kabupaten Pati Segera Terapkan Penggunaan Tanda Tangan Elektronik

Namun demikian dalam PTM keseluruhan nanti protokol kesehatan tetap harus dijalankan. Sebab vaksin tidak sepenuhnya menjamin kekebalan tubuh dari Covid-19.

Karena itu dia meminta semua sekolah mempersiapkan prosedur operasi standar (Standard Operational Procedure/SOP) PTM terbatas.

SOP tersebut harus meliputi saat siswa datang, saat pembelajaran, hingga saat siswa pulang.

"Harus dipersiapkan dan diverifikasi. Tidak cukup hanya kita pakai thermogun dan hand sanitizer. Harus benar-benar taat pakai masker dan kalau perlu pulang dijemput orang tua", ujar Haryanto.

Pengaturan jumlah siswa yang hadir juga harus dilakukan. Bisa dengan cara shift. Demikiab juga dengan waktu belajar pun barus ditentukan. Ia meminta pihak sekolah tegas melarang siswa jajan di luar sembarangan.

Baca Juga: Tutup Diklat Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK), Wakil Bupati Demak : Hargai Profesi Saat Ini

Bupati juga berpesan, TK dan PAUD harus memperhatikan SOP juga, bukan malah mengabaikan karena menganggap anak-anak kebal. "Jangan anggap anak-anak tidak apa-apa (berisiko terhadap corona). Saat ini pun pemerintah sedang siapkan vaksin untuk anak-anak di bawah 12 tahun," kata bupati.

Haryanto berharap dengan waktu yang ada, sebelum Januari harus dimaksimalkan untuk persiapan SOP tersebut. Nantinya sekolah yang belum siap tidak harus memaksakan PTM di pertengahan Januari, melainkan ditunda dulu.

"Nanti saya akan sering ambil sampling swab. Kalau di tengah perjalanan ada kasus, tutup dulu. Begitu pula kalau sewaktu-waktu saya cek ke sekolah dan ternyata belum sesuai SOP, ya saya minta dibenahi dulu. Kalau ingin PTM berlangsung aman dan lancar, harus taat," kata Haryanto.***

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Patikab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x