Network
Portal Kudus - Pemerintah Kabupaten Rembang, baik melalui Dinas Penanaman Modal, Perijinan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSPNaker) dan Dinas Perindustriaan, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Dinindagkop dan UKM) menggelar temu usaha antara UMKM dan usaha besar.
Kegiatan itu diadakan pada 6 Desember 2021 dalam rangka meningkatkan realisasi investasi melalui pengembangan UMKM dengan upaya kemitraan. Kegiatan yang diselenggarakan di Pendapa Museum RA. Kartini, itu diikuti sebanyak 40 pelaku UMKM.
Bupati Rembang, H.Abdul Hafidz mengatakan prasangka seperti pemodal besar menghabisi pemodal kecil harus dihentikan. Oleh karena itu sinergitas antara Alfamart dengan pelaku UMKM mutlak harus dilakukan.
Baca Juga: Target PPKM Level 1, Bupati Blora Gelar Rapat Evaluasi Percepatan Vaksinasi Tingkat Kabupaten
“Ini sejarah bagi kita, Alfamart bisa kerjasama dengan UMKM. Titik pointnya, ini dari sisi regulasi sangat ditekankan. Bahwa pasar modern harus memasarkan produk UMKM minimal sampai 30% yang dipasarkan. Ini membikin kita punya porsi untuk bagaimana memasarkan produk-produk kita melalui Alfamart,” ujar bupati.
Bupati berharap kerjasama itu bisa saling menguntungkan kedua belah pihak. Terlebih gudang Alfamart berada di Rembang.
Bupati juga berharap produk-produk UMKM di Rembang bisa dipasarkan di toko-toko Alfamart yang ada luar Kabupaten Rembang juga. Jika itu bisa diterapkan, maka akan sangat membantu pelaku UMKM kota garam.
Baca Juga: Wujudkan Kota Satu Data, Pemerintah Kabupaten Pati Siap Tandatangani MoU
Sedangkan kepada pengusaha UMKM, bupati menghimbau agar kualitas dan kuantitasnya tetap dipertahankan. Jangan sampai karena produknya sudah laku, kemudian produsen menurunkan kualitas dan kuantitas, jika hal itu dilakukan maka akan merugikan usahanya sendiri.
Branch Manager Alfamart Cabang Rembang Supriyanto menyampaikan pihaknya akan membantu para pedagang tradisional dalam menjalankan program kemitraan dengan kemampuan yang dimiliki.
