Rayakan Hari Santri 2021, Lesbumi Pucakwangi Gelar Malam Pentas Seni dan Budaya

- 25 Oktober 2021, 00:40 WIB
Rayakan Hari Santri 2021, Lesbumi NU Pucakwangi Gelar Malam Pentas Seni dan Budaya
Rayakan Hari Santri 2021, Lesbumi NU Pucakwangi Gelar Malam Pentas Seni dan Budaya /Abdul Hadi/Portal kudus

Portal Kudus - Peringatan Hari Santri Nasional 2021 adalah bentuk apresiasi negara terhadap supremasi perjuangan santri dan ulama pesantren dalam menjaga keutuhan Indonesia di masa awal kemerdekaan.

Dalam peringatan Hari Santri 2021, Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi NU) Kecamatan Pucakwangi sukses gelar malam pentas seni dan budaya pada Sabtu, 23 Oktober 2021. Perayaan ini digelar di Aula Gedung KPRI Pucakwangi.

Berbagai pentas dan seni pun ditampilkan guna memeriahkan acara, di antaranya yakni Pencak Silat Pagar Nusa, Musikalisasi Puisi, Tari Tradisional, Akustik, Teater AS STAI Pati dan MA MMH, hingga Ketoprak Anak.

Baca Juga: Filosofi Logo Hari Santri 2021: Makna dan Arti Desain Lambang Hari Santri Nasional 2021 PBNU 22 Oktober 2021

Dari semua pentas seni yang ditampilkan, Ketoprak Anak "Kencana Budaya" yang dimiliki SDN 01 Kepohkencono paling jadi pusat perhatian penonton.

Pasalnya, dalam adegan pentas para siswa dan siswi kelas 3 hingga 6 SD tersebut tampil piawai dan luwes melakonkan naskah yang diadaptasi dari cerita rakyat Sendang Sani.

Menurut Miftahurrohim selaku Ketua Lesbumi NU Pucakwangi, ia mengatakan perlunya sebuah gerakan apresiasi kepada para pegiat seni yang libur panjang sebab pandemi, serta memberikan edukasi kepada anak-anak Indonesia di masa pertumbuhan agar memiliki memori masa kecil yang mengandung nilai-nilai moral dan etika.

Baca Juga: 15 Poster Hari Santri 2021 PNG Lengkap dengan Kata kata Hari Santri Nasional Guna Ramaikan HSN 22 Oktober 2021

Cerita Rakyat Sendang Sani menceritakan kisah di jaman Walisongo. Sunan Bonang sebagai tokoh utama ditemani dua muridnya Ki Kosim dan Ki Dudo.

Dalam cerita dikisahkan asal-usul sumber mata air (sendang) dari bekas tancapan tongkat sang wali yang kemudian sekarang menjadi nama suatu daerah.

"Acara ini kami gelar sekedar dengan tujuan mencari kesempatan duduk bersama dengan warga NU kultural yang tak semuanya mengidentifikasi diri sebagai santri, namun bisa jadi rasa cintanya kepada negeri jauh lebih besar dari kami," ujar Andi Syaifuddin Ketua Panitia Malam Pentas Seni Budaya.***

 

 

 

Editor: Sugiharto

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah