Network
Portal Kudus - Di tengah upaya meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah mengenai protokol kesehatan (prokes), gerakan untuk melawan narasi-narasi hoaks terkait Covid-19 harus terus dilakukan. Termasuk kabar bohong yang diterima masyarakat mengenai program vaksinasi.
Hal ini disampaikan Bupati Jepara Dian Kristiandi, dalam kegiatan sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19, pada 29 September 2021, di Kecamatan Bangsri. Mendampingi Ketua Forum kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Jepara KH. Mashudi, jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ir. Sholih dan Khoeron Syarifudin.
Baca Juga: Musala Bergerak, Program dari Bupati Jepara untuk Masyarakat Jepara
Sementara jajaran eksekutif yaitu Asisten I Sekda Jepara Dwi Riyanto, Kepala Dinsospermades Edi Marwoto, dan Kepala Diskominfo Arif Darmawan.
Dikatakan Andi, saat ini pemerintah membutuhkan dukungan penuh masyarakat dalam mematuhi kebijakan pengendalian Covid-19. Adanya gangguan informasi yang berpotensi menciptakan keraguan di tengah masyarakat harus dilawan dengan informasi yang benar dan mudah dipahami.
“Di lapangan kami masih menjumpai masyarakat yang takut untuk suntik vaksin. Narasi hoaks yang dibangun dan mereka terima, adalah vaksinasi ini berbahya dan dapat menyebabkan kematian. Sehingga masyarakat yang mempercayainya dan semakin takut divaksin,” kata Andi.
Baca Juga: Bupati Jepara Menjenguk Warga Lansia dan Beri Bantuan
Pemerintah harus turun tangan bersama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk memberikan pemahaman yang benar. Jangan sampai narasi hoaks ini lebih dipercaya daripada narasi yang dibangun oleh pemerintah.
Hingga saat ini, capaian vaksinasi di Jepara tahap pertama tercapai 27,4 persen, sedangkan tahap kedua baru tercapai sekitar 15 persen. Andi berharap, semangat masyarakat untuk vaksin ini harus tetap terjaga dan tidak terpengaruh kabar tidak benar terkait vaksinasi, yang dapat melunturkan semangat mereka.
