Begini Cara Membuat Pupuk Genderuwo, Dijelaskan LDF dalam Sarasehan Petani Milenial di Rembang

29 Februari 2024, 12:34 WIB
cara membuat Pupuk Genderuwo /tangkap layar YouTube/Indofast Agro Nusantara/

Portal Kudus - Apakah kamu pernah mendengar istilah pupuk genderuwo? Apa itu pupuk genderuwo dan bagaimana cara membuatnya?

Alat, bahan, dan cara membuat pupuk genderuwo dijelaskan oleh perwakilan dari Landoh Digital Farm (LDF) dalam acara Sarasehan Petani Milenial di Rembang.

Acara Sarasehan Petani Milenial diadakan di aula Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang pada Kamis 22 Februari 2024.

Baca Juga: 'Pupuk Genderuwo' Dikenalkan ke Petani Milenial di Acara Sarasehan Petani Milenial di Rembang

 

Dalam acara ini, Slamet Supriyadi, perwakilan dari Landoh Digital Farm (LDF), mempraktekkan secara langsung proses pembuatan pupuk Genderuwo yang memiliki wujud yang sangat keruh.

Dibantu seorang asisten, Slamet menjelaskan satu per satu bahan-bahan yang digunakan sebelum dimasukkan ke dalam blung tempat pupuk tersebut dibuat.

Slamet menjelaskan, pupuk Genderuwo merupakan campuran dari 200 liter air, 40 kilogram kotoran sapi yang masih baru, 3 kilogram gamping hidup, 15 kilogram urea/za/npk.

Baca Juga: Arsip-Arsip Sejarah Batik Lasem di Museum Nyah Lasem Diusulkan menjadi Memori Kolektif Bangsa (MKB)

Bahan-bahan tersebut kemudian dilarutkan dengan cairan sullfoxs dan banon yang berfungsi sebagai penggembur tanah dan pemacu pertumbuhan tanaman.

“Pertama, tuangkan kotoran sapi ke dalam drum, isi dengan air 150 liter dan aduk rata. Selanjutnya, secara berurutan, tuangkan gamping, diamkan selama 10 menit, lalu aduk rata. Tuangkan pupuk urea/za/npk, lalu aduk rata. Selanjutnya, tuangkan sullfoxs, aduk rata. Terakhir, tuangkan banon dan aduk rata. Kemudian, tuangkan air hingga drum/blung penuh dan pupuk siap digunakan tanpa perlu fermentasi,” jelas Slamet, dikutip dari laman resmi Pemkab Rembang.

Baca Juga: Potret Museum Nojorono Kudus, Koleksi Kretek hingga Berdirinya Perusahaan

Lebih hemat

Slamet menambahkan bahwa untuk membuat 1 blung pupuk Genderuwo ini, dibutuhkan biaya sekitar Rp 241 ribu.

Menurutnya, ini jauh lebih hemat dibandingkan dengan 5 kwintal pupuk NPK yang harganya mendekati Rp 1,2 juta.

“Tidak ada masa kadaluwarsanya. Kalau ingin dipakai dalam jangka panjang, tinggal ditutup saja blung/drum,” jelasnya.

Hargo Pudjono, seorang pegiat pertanian di Rembang yang hadir dalam sarasehan tersebut, mengaku telah melihat langsung manfaat pupuk Genderuwo di sejumlah lokasi, yang membuat tanaman tumbuh subur dan cepat berbuah.

“Saya akhirnya membuat sendiri, untuk percobaan kali ini saya membuat 400 liter untuk disiramkan ke tanaman. Karena menarik, saya ingin mengusulkan kepada kepala dinas jika ada kegiatan, pupuk Genderuwo ditampilkan,” kata Hargo, seorang pensiunan PNS yang pernah menjabat sebagai Camat Sulang dan Camat Rembang.***

Editor: Al Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler