Pemkab Rembang Melarang Siswa yang Melakukan Pembelajaran Tatap Muka Menggunakan Angkutan Umum

24 Agustus 2021, 23:30 WIB
ilustrasi /

Portal Kudus- Pemerintah Kabupaten Rembang telah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Pada 24 Agustus 2021, lima sekolah favorit setingkat SMP di perkotaan telah melakukan PTM.

Lima sekolah tersebut adalah SMPN 1 Rembang, SMPN 2 Rembang, SMPN 3 Rembang, SMPN 4 Rembang serta SMPN 5 Rembang.

Ketentuan khusus PTM Kabupaten Rembang kepada sekolah.

Baca Juga: Kartu Jateng Sejahtera dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Telah Terealisasi 81%

Sebagaimana dikutip Portal Kudus dari SuaraMerdeka dalam artikel berjudul Lima Sekolah Favorit di Rembang Baru PTM Hari Ini, Siswa Dilarang Naik Angkot

Sekolah tidak memperbolehkan siswanya menaiki angkutan umum.

Hal itu sebagai salah satu upaya standar mencegah potensi paparan Covid-19.

Bagi siswa yang tidak difasilitasi antar-jemput oleh keluarga, tidak boleh mengikuti PTM.

Mereka tetap belajar melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Hal itu sesuai dengan instruksi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Rembang.

Baca Juga: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Memberikan Bantuan Sosial Secara Tunai

Kepala SMPN 1 Rembang, Isti Choma Wati mengungkapkan, PTM baru digelar 24 Agustus karena pihak sekolah harus melakukan pendataan siswa yang selama ini menggunakan angkutan umum.

Sekolah kemudian melakukan pendekatan kepada orang tua mereka perihal potensi penyebaran Covid-19 jika pulang-pergi ke sekolah menggunakan angkutan umum.

Langkah itu sebagai wujud tanggungjawab sekolah tetap menekan penyebaran Covid-19 di tengah kebijakan PTM.

Guru SMPN 1 Rembang menyambut kedatangan siswa yang melaksanakan PTM hari pertama agar tidak terjadi kerumunan. (suaramerdeka.com/Ilyas al-Musthofa)

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Wonogiri Menyediakan 10.000 Dosis Vaksin Moderna Bagi Masyarakat

“Semula ada 30 siswa yang harus PJJ karena menggunakan angkutan umum. Setelah kami melakukan pendekatan ke orang tua, bersyukur ada hasil positif hanya tersisa 10 siswa. Kami kedepankan prokes, termasuk tidak boleh ada kerumunan,” papar Isti.

Kepala SMPN 2 Rembang, Nur Hasan menyatakan, PTM di era pandemi Covid-19 ini dilakukan dengan sangat terbatas.

Satu kelas paling banyak diisi oleh 16 siswa. Tempat duduk diatur tidak berdekatan dengan jarak antarsiswa 1,5 meter.

Hasan menyebut, lantaran menerapkan prokes ketat, satu rombel hanya melaksanakan PTM satu kali dalam sepekan.

Selebihnya, mereka akan menjalani PJJ secara daring seperti sebelumnya.***(Ilyas al-Mustofa/Suara Merdeka Muria)

Editor: Sugiharto

Sumber: Suara Merdeka Muria

Tags

Terkini

Terpopuler