Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Supermoon, Simak Ulasannya

- 11 Agustus 2022, 20:27 WIB
ilustrasi Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Supermoon, Simak Ulasannya
ilustrasi Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Supermoon, Simak Ulasannya /Tangkap layar YouTube.com/World News Report Today/


Portal Kudus – Supermoon dikategorikan ketika bulan sedang berada pada jarak 360.000 km atau kurang dari planet Bumi di jalur orbitnya.

Dan pada tahun 2022 ini, kita sudah memiliki dua atau tiga supermoon penuh secara berturut-turut.

Pada 2022, tepatnya pada 14 Juni 2022, Strawberry Moon dan Buck Moon pada 13 Juli 2022 yang juga masuk pada kategori sebagai supermoon.

Baca Juga: Sturgeon Moon 2022: Kapan Waktu Terbaik Untuk Melihat Supermoon Sturgeon?

Supermoon akan tampak sekitar 7 persen lebih besar dan 15 persen lebih terang dari bulan purnama biasa.

Atau sekitar 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari mikro moon, dan efek ini diperkuat lebih lanjut ketika bulan masih berada rendah di cakrawala, berkat ilusi bulan.

Supermoon akan terjadi ketika bulan yang mengorbit planet Bumi dalam orbit elips (berbentuk oval).

Baca Juga: Biodata Andrew Andika Pemeran Tanggal Lahir, Umur, Pekerjaan, Istri, Anak, Orang Tua

Dengan berada pada titik terdekatnya dengan planet Bumi di sepanjang jalur orbital ini, titik ini disebut dengan perigee.

Dan ketika bulan mencapai perigee pada saat yang sama ketika planet Bumi purnama terjadi dalam siklus bulan, bulan akan menjulang lebih besar di langit dan kita akan mendapatkan supermoon.

Sebaliknya, ketika bulan purnama berada pada jarak terjauhnya di jalur orbitnya di sekitar planet Bumi, disebut apogee.

Baca Juga: Samsung Galaxy Z Fold 4 Sudah Bisa Di Pre-Order Di Indonesia, Berapa Harganya Yuk Di Intip!

Dan bulan akan tampak lebih kecil, yang lebih sering disebut dengan mirko moon.

Siklus bulan terjadi selama periode 29 hari, 12 jam, 44 menit, dan 3 detik. Biasanya dibulatkan menjadi 29,53 hari.

Itu berarti kita akan mendapatkan bulan purnama setiap 29,53 hari, dihitung pada saat bulan dibutuhkan untuk mengorbit planet Bumi sekali, yang diukur dari bulan baru ke bulan baru lainnya, yang dikenal sebagai satu bulan sinode.

Baca Juga: Kumpulan Soal Ulangan Harian Bahasa Indonesia Kelas 5 SD Semester 1 dan Kunci Jawaban Lengkap

Kita biasanya memiliki 12 bulan purnama dalam satu tahun kalender, terjadi ketika bulan sepenuhnya diterangi oleh matahari.

Ini akan terjadi ketika planet Bumi terletak tepat di antara matahari dan bulan.

Namun, karena satu siklus lunar membutuhkan sedikit di bawah satu bulan kalender dalam kalender Gregorian.

Baca Juga: CONTOH Soal dan Kunci Jawaban Olimpiade Biologi SMA 2022 dan Pembahasannya PDF Tingkat Provinsi Buat Latihan

Terkadang kami akan memiliki 13 bulan purnama dalam setahun, dan ini terjadi setiap dua hingga tiga tahun.

Ini berarti bahwa kita akan melihat dua bulan purnama dalam satu bulan, dan bulan purnama ekstra ini dikenal sebagai Blue Moon.

Blue Moon berikutnya akan terjadi pada 30-31 Agustus 2023 mendatang.

Baca Juga: Arti Capung Masuk Rumah Siang Hari, Salah Satunya Anda Akan Mendapatkan Keberuntungan

Demikian pula, kita terkadang akan mendapatkan bulan baru dalam sebulan, dan bulan baru ekstra ini dikenal sebagai Black Moon.

Black Moon terbaru muncul pada 30 April 2022, dan akan muncul kembali pada tahun depan tanggal 19 Mei 2023 mendatang.

Menurut Dr Darren Baskill, seorang Outreach Officer dan dosen di departemen fisika dan astronomi di University of Sussex, mengatakan bahwa sekitar dua pertiga pasang surut di planet Bumi dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan sepertiga matahari.

Baca Juga: Sturgeon Moon 2022: Kapan Waktu Terbaik Untuk Melihat Supermoon Sturgeon?

Dan laut di planet Bumi mendapatkan gelombang tinggi ketika matahari dan bulan sejajar, pada bulan purnama atau bulan baru.

Bulan purnama membuat air pasang dan surut lebih ekstrem, dan berkat bulan yang melakukan pendekatan terdekatnya ke planet Bumi.

Supermoon masih memiliki efek yang lebih besar, namun, pasang tertinggi cenderung mengikuti supermoon dalam beberapa hari, dan bagi pengamat biasa, efeknya halus.

Baca Juga: Arti Capung Masuk Rumah Siang Hari, Salah Satunya Anda Akan Mendapatkan Keberuntungan

Dr Darren Baskill pun menambahkan bahwa karena supermoon akan lebih dekat ke planet Bumi dari pada bulan purnama normal, maka ia akan memiliki gaya pasang surut yang lebih besar, akan tetapi ini hanya akan mengubah pasang surut beberapa sentimeter saja.

Namun, terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa supermoon dapat meningkatkan risiko erosi pantai yang lebih parah di dekat garis pantai.

Setelah 25 tahun pengumpulan data, para ilmuwan di Jepang telah menyarankan bahwa supermoon akan mendorong lebih banyak erosi pasir di zona swash.

Baca Juga: MyPertamina Daftar Online, Simak Link dan Cara Daftar My Pertamina

Yang merupakan bagian dari pantai tempat ombak bertabrakan setelah pecah.

Penelitian lebih lanjut pun diperlukan untuk menentukan interaksi gelombang tinggi dan gelombang badai dengan penemuan ini.***

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: Science Focus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x