4 Dampak Buruk Jika Anak Kelebihan Asupan Protein, Apa Saja?

- 30 Maret 2022, 22:55 WIB
Ilustrasi anak
Ilustrasi anak /www.pixabay.com/
Portal Kudus - Mendidik anak supaya mau mengonsumsi makanan sehat dan seimbang merupakan hal yang tidak mudah. 
 
Biasanya menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua ketika mulai memperkenalkan sayur kepada anak.
 
Padahal, tubuh mereka sangat membutuhkan nutrisi yang terkandung di dalamnya.
 
Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik bagi tumbuh kembang anaknya dengan cara memenuhi semua nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya. 
 
Salah satu nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang anak adalah protein. Protein merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh yang berperan dalam pembentukan serta perbaikan sel jaringan tubuh. 
 
Selain itu, protein juga berfungsi dalam pembuatan enzim dan berbagai hormon pada tubuh, apalagi pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. 
 
Dengan begitu, orang tua sangat disarankan untuk dapat mencukupi kebutuhan protein anaknya setiap hari.
 
Namun, perlu diperhatikan juga apabila anak kelebihan asupan protein di dalam tubuhnya maka akan ada dampak buruk yang mengintai. 
 
Berikut ini dampak buruk yang dapat terjadi apabila anak kelebihan asupan protein:
 
 
 
1. Obesitas
 
Pertama, apabila anak terlalu banyak asupan protein akan berisiko untuk mengalami obesitas.
 
 Karena, seseorang yang kelebihan asupan protein akan mendapatkan kalori yang berlebihan. 
 
Apabila anak tidak membakar kalori tersebut, maka di dalam tubuhnya akan menyimpan nutrisi menjadi cadangan makanan atau lemak. 
 
Jika semakin banyak lemak di dalam tubuh, maka bukan tidak mungkin untuk obesitas mengalami obesitas.
 
2. Kerusakan pada organ
 
Kedua, Kerusakan pada organ bisa terjadi apabila asupan protein yang masuk terlalu tinggi, seperti kerusakan organ ginjal. 
 
Kelebihan protein bisa membuat ginjal bekerja menjadi lebih keras untuk menyaring sisa yang ada di dalam tubuh. 
 
Selain itu, pemrosesan protein juga bisa memproduksi nitrogen pada organ hati, sehingga tubuh sulit untuk memproses limbah dan racun. 
 
Nitrogen bisa menurunkan kemampuan tubuh dalam proses pemecahan nutrisi, salah satunya adalah protein.
 
 
 
3. Sistem kekebalan tubuh menjadi Lemah
 
Kelebihan protein pada anak juga bisa menyebabkan lemahnya sistem kekebalan tubuh. 
 
Banyaknya asupan protein yang masuk ke dalam tubuh bisa mengganggu sistem pencernaan pada anak, yang tentunya akan dapat mengganggu sistem imunitas pada tubuh.
 
 
 
4. Tulang menjadi lemah
 
Selain yang sudah disebutkan di atas, kelebihan asupan protein pada anak juga dapat membuat tulang menjadi lemah. 
 
Apabila asupan protein yang berlebihan bisa memicu tubuh untuk menghilangkan jumlah kalsium.
 
 Sehingga jumlah kalsium menurun, jumlah kalsium yang kurang akan menyebabkan tulang menjadi lemah dan mudah rapuh. 
 
Hal ini juga dapat membuat anak lebih mudah untuk mengalami patah tulang.
 
Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2013, kebutuhan protein harian detiap orang dapat berbeda. 
 
Hal itu karena dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan, serta aktivitas yang dilakukan setiap hari.
 
Untuk menghindari kelebihan protein pada anak, berikut jumlah normal sesuai dengan usia pada anak:
 
Usia 0-16 bulan: 12 gram per hari 
Usia 7-11 bulan: 18 gram per hari 
Usia 1-3 tahun: 26 gram per hari 
Usia 4-6 tahun: 35 gram per hari 
Usia 7-9 tahun: 49 gram per hari
 
Itulah beberapa dampak buruk yang dapat terjadi pada anak apabila kelebihan protein di dalam tubuhnya.
 
 Maka dari itu, orang tua perlu untuk memperhatikan semua makanan yang diberikan pada anak dengan nutrisi yang seimbang. 
 
Kelebihan nutrisi tertentu ke dalam tubuh tentu bisa menyebabkan masalah lainnya, bukan hanya karena asupan protein. 
 
Apabila perlu, orang tua dapat berkonsultasi kepada ahli gizi untuk membuat rencana makan sehari-hari.

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x