4 Cara untuk Mengatasi Malnutrisi pada Anak

- 8 Maret 2022, 11:40 WIB
Ilustrasi anak-anak sedang bertepuk tangan, salah satu bunyi yang ada di sekitar.
Ilustrasi anak-anak sedang bertepuk tangan, salah satu bunyi yang ada di sekitar. /Pexels.com/Kampus Production
Portal Kudus - Malnutrisi merupakan kondisi ketika jumlah asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak sesuai dengan kebutuhan, baik itu kekurangan maupun kelebihan.
 
Malnutrisi pada anak merupakan kondisi ketika asupan nutrisi yang didapatkan oleh anak tidak sesuai dengan kebutuhannya dalam jangka waktu yang lama. 
 
Malnutrisi pada anak tidak boleh dianggap remeh karena dapat berdampak serius pada kesehatan anak dan proses tumbuh kembangnya. 
 
Malnutrisi atau ketidakseimbangan gizi dibagi menjadi dua, yaitu kelebihan gizi (overnutrition) dan kekurangan gizi (undernutrition). 
 
Perlu waspada dengan keduanya, karena bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada anak, seperti sistem kekebalan tubuh tubuh yang lemah, gangguan pada pertumbuhannya, dan hipertensi.
 
Ketidakseimbangan gizi menjadi salah satu penyebab kematian anak balita di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
 
Umumnya malnutrisi yang terjadi pada anak adalah kekurangan asupan nutrisi:
 
-Faktor penyebab anak mengalami kondisi kurang asupan nutrisi adalah:
 
-Minimnya pengetahuan orang tua mengenai kebutuhan nutrisi anak.
 
-Akses makanan yang terbatas.
 
-Faktor ekonomi dan sosial, seperti kemiskinan dan bencana alam.
 
-Kebersihan lingkungan yang tak terjaga.
 
-Kelainan sejak lahir, seperti penyakit jantung bawaan.
 
Selain gangguan kesehatan yang telah disebutkan di atas, malnutrisi pada anak juga bisa menyebabkan stunting atau tubuh pendek.
 
Menurut Kementerian Kesehatan RI, stunting adalah kondisi balita gagal tumbuh, yang meliputi pertumbuhan fisik, organ tubuh, dan otak. 
 
Apabila kondisi stunting dibiarkan, maka akan semakin sulit untuk disembuhkan dan anak akan mengalami risiko terkena penyakit hipertensi, jantung, dan diabetes di masa dewasa kelak.
 
Berikut cara mengatasi malnutrisi atau ketidakseimbangan gizi pada anak:
 
1. Memberikan ASI eksklusif
 
Memberikan ASI Eksklusif dapat mencegah dan membantu dalam mengatasi masalah kekurangan gizi pada anak. 
 
Beberapa riset menunjukkan bahwa anak yang diberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dengan status nutrisi yang baik.
 
Hal itu karena di dalam ASI mengandung berbagai nutrisi dan antibodi yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.
 
2. Memenuhi asupan nutrisi secara seimbang
 
Memenuhi asupan nutrisi adalah langkah utama untuk mencegah ketidakseimbangan nutrisi pada anak.
 
Oleh karena itu, saat anak sudah berusia 6 bulan dan siap untuk mendapatkan makanan yang padat, anak bisa diberi makanan yang mengandung beragam nutrisi, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
 
Berbagai nutrisi bisa didapatkan dari jenis makanan yang bergizi, seperti: buah-buahan, sayur-sayuran, daging, telur, susu, dan ikan.
 
3. Memberikan suplemen nutrisi
 
Memberikan suplemen nutrisi bisa dijadikan upaya untuk mencegah dan menangani malnutrisi pada anak.
 
Suplemen yang diberikan kepada anak adalah suplemen yang mengandung berbagai vitamin dan mineral. Seperti: vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E, vitamin K, asam folat dan zinc.
 
Akan tetapi, sebelum memberikan suplemen nutrisi kepada anak, alangkah baiknya untuk berkonsultasi kepada dokter lebih dulu. 
 
Hal ini untuk memastikan dosis dan jenis suplemen yang sesuai dengan kebutuhan anak.
 
4. Memenuhi kebutuhan yodium
 
Ibu hamil perlu untuk memenuhi kebutuhan gizinya, karena ibu hamil yang kekurangan gizi berisiko untuk melahirkan anak yang kekurangan gizi pula. Oleh karena itu, selama masa kehamilan, sangat penting untuk mencukupi asupan nutrisi. Salah satu nutrisi tersebut adalah yodium.
 
Yodium merupakan mineral mikronutrien yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit. Meski begitu, yodium berperan penting bagi kesehatan ibu dan janin serta proses tumbuh kembang janin.
 
Jika kekurangan yodium, anak berisiko mengalami masalah pada tumbuh kembangnya, seperti bertubuh pendek, memiliki tingkat kecerdasan yang rendah, dan gangguan kesehatan lainnya.
 
Sebagi bentuk mencegah malnutrisi pada anak, sebaiknya orang tua memilih makanan yang bergizi yang mampu untuk mencukupi asupan gizi pada anak dalam sehari-hari.
 
Itulah informasi beberapa cara untuk mengatasi malnutrisi pada anak. 
Pastikan status gizi pada anak, seperti rutin untuk melakukan penimbangan berat badan serta pengukuran tinggi badan pada anak.
 
Bila pada anak menunjukkan tanda atau gejala terjadi malnutrisi, segeralah untuk pergi memeriksakan kondisi anak ke dokter. 
 
Dengan cara itu, dokter bisa memberikan penanganan yang tepat untuk menangani masalah kesehatan yang dialami anak.***
 
Referensi:
 
Bertinato, J., Oiao, C., & L’Abbé. (2021) Iodine Status of Canadian Children, Adolescents, and Women of Childbearing Age. The Journal of Nutrition, 15 (12), pp. 3710–3717.
Chinawa, et al. (2021). Assessment of Nutritional Status of Children With Congenital Heart Disease: A Comparative Study. Frontiers in Nutrition, doi: 10.3389/fnut.2021.644030.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2021). Sehat Negeriku. Penurunan Prevalensi Stunting tahun 2021 sebagai Modal Menuju Generasi Emas Indonesia 2045.
Reddy, et al. (2019). Prevalence of Malnutrition and Associated Factors among Under-Five Children in Pastoral Communities of Afar Regional State, Northeast Ethiopia: A Community-Based Cross-Sectional Study. Hindawi Journal of Nutrition and Metabolism, doi: 10.1155/2019/9187609.
Shashidar, H. Medscape (2017). Drugs & Diseases. Malnutrition.
Universitas Indonesia (2020). Fakultas Kedokteran. Pentingnya Nutrisi 1000 Hari Pertama Anak untuk Mencegah Stunting.

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah